Ketika seonggok pedang menembus perut, dan seutas tali mengikat kuat dileherku..
Rasanya.. Sakit dan membuat sekujur tubuhku lemah..
Terlebih tak ada seorangpun yang melihat dan sudi menolongku..
Bukan Kematian yang aku takuti..
Tapi yang terbayang dipikiranku adalah bagaimana dengan "Senyum yang selama ini aku jaga.."
Kalau aku tiada, akankah ada yang mau menjaga senyum itu..
Karena di tangan akulah.. Dia menitipkan semua harapan dan cita-citanya..
Di tangan akulah.. Senyum.. tawa.. dan Harga dirinya..
Disitulah.. aku melihat sosok terang dalam gelap itu..
DIA memberiku kekuatan, DIA yang menguatkan, hingga aku masih berdiri tegak menatap kedepan..
Aku harus tetap berdiri gagah, tidak boleh menyerah dengan keterbatasan..
Biar pedang ini menembus perut dan mencincang dagingku..
Biar tali ini mencekik kuat sampai putus leherku..
Tapi semangatku harus terus hidup.. Tetap menyala!
Sosok itu yang membuatku percaya bahwa bagaimanapun keadaannya..
"Tak akan pernah putus harapanku, selama aku dekat dengan Tuhanku"
"Plasst~
0 komentar:
Posting Komentar