Taman Rakyat Slawi Ayu (TRASA)
TRASA yang baru dibuka awal tahun 2013 kemarin ini berlokasi tepat di depan Terminal Bus Slawi. Lokasi yang..More
Pantai Purwahamba Indah ( PUR'IN )
lokasi yang strategis di Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, membuat tempat wisata ini mudah diakses dari mana saja..More
OW GUCI INDAH
Lokasi Obyek Wisata Guci adalah sekitar 30 km dari Slawi atau 40 km dari Kota Tegal menuju ke selatan...More
Waduk Cacaban Permai
Waduk Cacaban merupakan salah satu obyek wisata di kabupaten Tegal, terletak di desa Karanganyar....More
Selasa, 29 Juli 2014
Senin, 02 Juni 2014
Seperempat Cinta
Di ujung hari dimana aku dan kamu saling sapa untuk hal yang tidak biasa. Mungkin saat itu kamu dengan tiga perempat cintamu untuk dia, seperempat lagi yang aku rasa ada untukku dan aku dengan bulatan cinta yang utuh untukmu. Malam itu aku memang merasa lelah, bukan lelah karena bekerja seharian. Tapi lelah memperjuangkan seperempat cinta yang tak jelas dan terombang ambing. Walau hanya seperempat, paling tidak aku bisa merasakan bahwa kamu pun punya perasaan yang sama. Beda porsi, beda pilihan, pun beda tujuan. kamu yang lebih memilih untuk bersama tiga perempat yang lain itu, dan aku yang kukuh dengan satu cinta yang tawar. Hatiku memang tidak tenang, antara bertahan atau merelakan. Bertahan dengan seperempat cinta yang kadang kamu ingat dan yang sering kamu lupakan itu terasa melelahkan. Atau merelakan seperempat cinta yang mampu memberikan kenyamanan yang aku sudah tertambat kukuh pun terasa sulit dan menyakitkan. Tapi mau bagaimana? Toh nyatanya cinta ini terlalu kuat untuk aku lepaskan.
"Jangan membenciku, meski sampai prasangka baik terakhirmu cintamu masih terkhianati, aku mengerti lelahmu, maaf..", saat kamu mengatakan itu, aku mengerti bahwa saat itu kamu sedang melirik seperempat cinta itu. Dan memang nyatanya aku sama sekali tidak sedikitpun membencimu. Bagaimana mungkin aku bisa membenci sesuatu yang memang selama ini aku banggakan? Cinta dan kamu adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Aku tidak bisa memperlakukan keduanya dengan berbeda. Membanggakan cinta, lalu membenci kamu. Gak bisa! cinta adalah kamu, Kamu adalah cinta. Mencintaimu adalah kebanggaanku. Dicintaimu walau hanya seperempat adalah kebahagiaanku. Saat ini aku hanya bisa berharap KAMU melihat seperempat cinta itu dan perlahan memenuhinya menjadi satu bulatan yang utuh.
"Mencintaimu adalah suatu kebanggaan dan Dicintaimu adalah suatu kebahagiaan""Plasst~
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Minggu, 16 Februari 2014
AKU DAN DITA
Kenal
lewat facebook yang saat itu sama-sama menyandang gelar mahasiswa baru di salah
satu universitas negeri di Semarang.
Satu fakultas, satu program studi dan dalam satu ruang belajar. Dia
Dita, 19 tahun, berasal dari kota Metropolitan DKI Jakarta. Awalnya hubungan kita hanya sebatas teman
biasa, sekedar berbagi info seputar perkuliahan. Tapi setelah pertemuan
pertama, muncul benih-benih cinta. Mungkin itu yang dimaksud cinta pada
pandangan pertama. Wajah cantik polos
dibalut kain merah muda, dengan lesung pipi dan bibir tipisnya berhasil membuatku takluk
seketika. Dia menghancurkan karang wanita yang saat itu berdiri kokoh di relung
hati. Ini memang pertama kalinya Aku jatuh cinta lagi setelah 14 bulan
ditinggal mantan. Sejak saat itu, ada saja alasan buat Aku deket sama dia. Dari mulai tugas kuliah
sampai hal kecil yang bisa dibilang gak
penting. Dan nyatanya, gak butuh
waktu sebulan Aku sudah bisa masuk dalam
hari-harinya. Dari mulai berangkat kuliah, ngerjain tugas, dan duduknya pun
selalu di dekatku.
Dekat
dan semakin dekat. Dengan sosok wanita yang selama ini aku tunggu untuk menata
kembali hatiku yang sudah lama terlantar. Dengan kepribadiannya yang lembut,
lugu, ceria dan penuh kasih sayang telah benar-benar membuatku meninggalkan
dunia yang 14 bulan terakhir aku jalani. Hingga akhirnya Aku merasa yakin, dan
ingin segera mungkin untuk mengungkapkan kata “I Love You” untuknya.
Tapi tentu tidak semudah itu. Aku ingin mengatakannya dengan cara yang lebih
istimewa dan yang belum pernah Aku lakuin. Dan 24 Oktober yang merupakan hari ulang tahunnya adalah waktu yang
menurutku paling istimewa dan tak terlupakan.
Satu
minggu sebelum hari itu, aku menyiapkan semuanya. Aku memulai dengan membuat
potongan huruf-huruf ukuran jumbo dari kertas warna merah, biru, dan hijau tua
yang akan ku rangkai jadi kalimat “Happy Birtday to you, Dita!”, “I
Love You”, dan “Maukah Dita jadi pacarku ?”. Semuanya
Aku masukin ke dalam tas ransel hitam yang Aku pinjem dari teman kos sebelah
yang biasa dia pake buat muncak. Aku
juga memasukan tiga lembar kertas putih polos ukuran jumbo dan dua buah Camera Digital. Yupss.. Aku memang berniat membuat sebuah
video perjalanan Aku menuju puncak gunung demi mengucapkan selamat ulang tahun,
sekaligus mengungkapkan isi hatiku ke Dita di atas puncak gunung. Dan gunung
yang akan Aku taklukan adalah Gunung Ungaran, Jawa Tengah.
Waktu itu bukan hal yang mudah buatku, karna ini pertama kalinya Aku naik kepuncak gunung. Tapi berbekal semangat dan pengin membuat suatu Unforgettable Moment di hari istimewanya, Aku memberanikan diri untuk menaklukan puncak Gunung Ungaran. Rabu sore, didampingi dua sahabat Aku berangkat dari kamar kos menuju tempat start di Desa Medini, Kabupaten Kendal. Tapi barulah selepas sholat maghrib, kita bertiga memastikan peralatan yang dibutuhkan selama perjalanan, terutama Camera Digital yang akan kami gunakan untuk mendokumentasikan baik foto dan video yang diperlukan, lalu memulai perjalanan dari Desa Medini menuju puncak Gunung Ungaran. Perjalanan tidak semudah yang dibayangkan, kami sempat tersesat selama dua jam, sebelum akhirnya kami berbalik arah dan menemukan jalan yang benar. Medan yang terjal dan di dampingi dengan jurang-jurang yang curam di sisi kanan-kiri menjadi sensasi dan dokumentasi yang menarik. Hingga akhirnya pukul 03.46 pagi, kami berhasil mencapai puncak Gunung Ungaran.
Sampai di puncak Gunung Ungaran kami langsung
menyiapkan perlengkapan. Merangkai huruf huruf yang sudah dibuat dan
memasangnya di kertas putih jumbo yang sudah dipersiapkan, meniup balon, sampai
dengan merangkai terompet dan berpakaian ala
Tarzan. Saat matahari mulai nampak, dan sudah cukup cerah kami langsung take
video. Dengan dandanan yang
sudah mirip tarzan itu, Aku berdiri gagah di puncak Gunung Ungaran. Sambil
memegang kertas jumbo bertuliskan “Happy Birthday to you, Dita!” lalu
Aku menyanyikan lagu dan tak lupa menghantarkan doa-doa yang terbaik untuknya.
Setelah itu barulah aku mengatakan perasaanku sejujurnya, mengambil tulisan “I
Love You!” dilanjut dengan tulisan “Maukah Dita jadi pacarku ?”
Tanggal 24 Oktober tepat hari ulang tahun Dita yang ke-19
disaksikan teman-teman satu ruang belajar dan dosen yang usai mengajar, video
itu diputar oleh temanku. Setelah video itu selesai, barulah aku masuk ruangan
dengan membawa kue ulang tahun dan bunga mawar merah. Dita yang beranjak dari
tempat duduk lalu meniup lilin. Sorak teman-teman dan dosen membuatku agak
grogi waktu menanyakan jawaban atas perasaanku ke Dita. Tapi itu semua
terbayarkan saat Dita menjawab “Aku mau jadi pacar kamu...”. Dan tepuk tangan teman-teman satu ruanganpun mengantarkan hari
jadianku dengan Dita.
-------------------------------------- E N D ---------------------------------------------
-------------------------------------- E N D ---------------------------------------------
- Lihat album fotonya klik disini!
- Cerita ini saya ikutkan dalam lomba “Ceritain Cinta” yang diadakan oleh Public-Event.
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Sabtu, 15 Februari 2014
Protektif Boleh.. Tapi Jangan Over!
Ini cerita tentang orang pacaran. Analisis gue, yang sebagian
berasal dari pengalaman sendiri, sebagian dari curhatan temen dan hasil nguping
gue setiap ada makhluk yang cerita tentang drama cintanya. Berbagai tipe orang
dengan segala sifat dan kebiasaan yang ada pada dirinya. Dengan kisah klasik
drama percintaanya membuat gue agak sedikit tergelitik. Bagaimana tidak ? Beberapa
hal yang sering gue denger dari kebiasaan dua sijoli kalo pacaran itu banyak banget
larangan dan pantangannya. Wiihh udah kayak tahanan kota aja. Dari mulai gak boleh foto sama cowok/cewek
lain lah, gaboleh ngesave nope cowok/cewek lain lah, gaboleh jalan sama
cowok/cewek lainlah, gaboleh ikut oraganisasi yang banyak cowok/ceweknyalah, gaboleh
ini, gaboleh itu aagghh beeetttt! :I
Kita kan makhluk sosial ? Dimana kita juga butuh yang
namanya teman, sahabat, entah itu cowok ataupun cewek ? Okelah pacaran, tapi
apakah dengan segalanya berdua, apa-apa berdua, tidak ada tempat untuk orang
lain entah itu teman ataupun sahabat hidup bisa bahagia ? hidup bisa lebih
bermakna ? hidup bisa berwarna kayak pelangi ? TIDAK kan! Bukankah dengan larangan seperti itu justru
membatasi kebebasan berekspresi satu sama lain ? Bukankah dengan seperti itu
sama saja membatasi perkembangan diri satu sama lain ? Bukankah dengan seperti itu sama saja mengajarkan
ketidakjujuran bahkan berkhianat ? Mencuri-curi kesempatan “ahh.. mumpung dia
lg jauh, aku mau kayak gini ah, kayak gitu ah..”, hidup terasa di kekang, mau ini, mau itu serba
dilarang. Kalau melanggar ujung-ujungnya berantem, teruss minta putus. Aarggg -_-
kayak anak kecil yang kehilangan mainannya! Lha kita kan bukan mainan ? aahh
peettt -_-
Kalau menjalani hubungan seperti itu, terus dari mana kita
akan belajar saling percaya? Dari mana kita akan belajar untuk saling setia ? Dari mana kita akan
belajar untuk saling bertanggung jawab? Saling mendukung satu sama lain ? Aahhh.. kayak pacarannya anak SD tau gak!
Come
on! Berpikir lebih dewasa lagi. Ini baru
dalam tahap pacaran. Belum masuk ke bahtera rumah tangga. Apakah kalian yakin,
dengan hubungan yang banyak larangan seperti ini bisa berlanjut kepernikahan? lalu
hidup bahagia? Aahh TIDAK! Gue kagak
yakin, hidup lu bahagia dengan situasi kayak gini.
Eh broo, sis.. Satu hal yang perlu diingat, bahwa tujuan
dari hidup dari masing-masing kita kan nyari kebahagiaan. Siapa yang gak pengin
bahagia? lu milih pasangan lu, juga pasti berharap bisa hidup bahagia sama
dia. Tapi bro, kebahagiaan itu akan dirasakan kalau pikiran dan hati kita itu
tenang, damai. Enggak penuh paksaan, kekangan, bahkan kekhawatiran yang
berlebih. Nah terus, lu pikir sekarang. Kalo cara pacaran lu serba membatasi
pasangan lu, apa dia gak ngrasa dikekang ? Tentu sangat merasakan. Ibarat
burung merpati tapi cuma di kandang. Padahal kalo dilepas, dia bisa lebih
hebat, dan tentu gak lupa sama kandangnya. Bro, protektif itu baik dan boleeh saja.. tapi jangan over!
Kalau terlalu Over protective gitu, terus dimana esensi dari
pacaran bukankah pacaran tujuannya untuk kita saling belajar mengenal,
memahami dan mengerti pasangan kita ?
Untuk belajar saling mendukung satu sama lain ? Saling menjaga, melengkapi dan
percaya satu sama lain ?
Terus bagaimana ?
Broo.. ente yang laki-laki, dan Sis, anti yang perempuan,
Ayok belajar saling percaya, biarkan pasangan lu menjalani
hidupnya dengan semestinya. Biarkan dia bergaul dengan teman-temannya yang
cowok, yang cewek tidak perlu dipermasalahkan. Belajarlah untuk bisa memegang
komitmen. Bahwa ikrar cinta kalian,
tidak akan saling mendusta, dan berkhianat. Tidak perlu untuk dilarang bergaul sama ini,
itu, yang penting sadar akan batasan-batasannya. Saling mendukung saja, tidak
perlu melarang “jangan ikut ini, jangan ikut itu”. Biarkan pasangan lu berkembang, belajar bertanggungjawab, dan
lebih baik lagi. Biarkan dia puya banyak teman, demi untuk membangun relasi,
untuk kesuksesan dan masa depannya.
Bukankah kalau seperti itu lebih baik ? Pacaran enak, gak
penuh kekangan. Yang penting bisa menjaga perasaan satu sama lain. Saling percaya,
gak penuh dengan prasangka. Saling memahami gak saling mencurigai. Saling
menjaga, tidak saling mendusta. Kita bisa mendukung setiap kegiatan kita
masing-masing. Dan yang penting, kita bisa mendewasa bersama-sama, dan bahagia
bersama-sama. Kan kepenak oh yaa ?
Dah itu ajaa, semoga bermanfaat!
“Setiap orang punya cara sendiri untuk menunjukan kasih sayang pada pasangannya.Tapi cara yang benar, adalah cara yang tidak lepas dari esensinya."‘hendyplasst~
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Senin, 10 Februari 2014
KEAJAIBAN MATEMATIKA
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
kurang hebat,,,,
Sekarang lihat ini
Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.
Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%
H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%
K-N-O-W-L-E-D-G-E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%
A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%
Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.
Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%
atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%
*************
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Sabtu, 18 Januari 2014
Dia Yang Memanggilku..
Malam itu, tak begitu jelas jam berapa. Aku berhenti memejamkan mata karna dia.
Entah.. aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi yang jelas, dia memanggilku.. iyaa, dia memanggil namaku..
Dikamar kos yang hanya ada aku sendirian, tubuhku gemetar.. suara gemericik air yang beradu dengan suara jangkrik diluar seakan mencoba memecah keheningan malam itu..
Aku tidak tahu apa yang aku rasa, tapi jelas dia memanggilku. Memanggil namaku. Dan aku harus pergi menuju suara itu.
Aku bergegas bangun dari tempat tidurku dan berjalan pelan-pelan menghampiri pintu kamar.
Aku mengintip dari jendela dalam, tapi gelap. Hanya terlihat beberapa motor terparkir tepat didepan kamarku dan Televisi disebelah kiri.
Aku memberanikan diri untuk terus keluar.
Perlahan-lahan aku memegang gagang pintu, dan menekannya kebawah.
Aku keluar. Tapi Masih tak melihat siapapun disitu. "Siapa tadi yang memanggilku ? kok tidak ada orang" tanyaku dalam hati. Aku mulai merinding.
Aku langsung menoleh kebelakang, berniat untuk kembali ketempat tidur. Tiba-tiba...
"Hen.. Hendi.." iya, terdengar dia memanggilku lagi.
Bulu kudukku kembali berdiri. Dan perlahan-lahan aku menoleh ke sumber suara itu. Kali ini aku melihat. Itu dia! Dia yang memanggilku. Kilau cahaya yang perlahan mendekati kornea mataku. Aku sama sekali tidak tahu cahaya apa itu. Tapi semakin dekat cahaya itu, aku merasa semakin nyaman. Bahkan aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan. Bulu kuduk yang tadinya berdiri seolah-olah tumbang. Rasa takut yang tadinya berpacu dengan detak jantung seolah-olah musnah. Aku merasakan kedamaian. Begitu damai. Benar-benar damai. Semakin dekat cahaya itu, semakin aku terbawa oleh suasana itu. Sampai akhirnya... aku terbangun.
Yahh.. Aku terbangun. Aku berada di atas ranjang tempat biasa aku beristirahat. Itu seperti aku baru terbangun dari tidur. Dan seolah-olah aku baru tersadar dari mimpi. Tapi cahaya itu bukan mimpi. Itu nyata. Jelas aku melihat cahaya yang mendekatiku, yang perlahan memberikan ketenangan. Jelas aku begitu menikmati kedamaian yang dia berikan. Dia begitu nyata, nyata, dan nyata. Tapi kenapa ? Kenapa aku bisa ada di ranjang ini ?
Haahh.. itu.. segelas teh dan sepiring nasi putih lengkap dengan tempe kering dan telor dadar diatas meja. Dari mana makanan itu ? Apa yang sebenarnya terjadi. Aku masih belum bisa mengerti.
"hen.. hen.." ( Terdengar suara dibalik pintu )
Bukan, itu bukan suara yang semalam. Itu suara Ibu Kos yang mencoba membangunkanku.
"Sudah bu.." Sambil keluar dan membuka pintu.
"Kamu semalem kenapa ? Kok bisa pingsan diluar"
"Hahh.. pingsan ? semalem aku pingsan ?" bicaraku dalam hati.
"Oh.. gak tahu ibu, terus siapa yang mindahin aku kedalam ?"
"Itu si Lutfy sama Yanuar.." sambil menunjuk ke kamar sebelah kamarku.
"Itu tadi ibu nyuruh Lutfy buat bawain makanan sama teh anget ke kamar kamu, apa sudah ada ?"
"Oh.. itu bu dimeja.."
"Yasudah cepet dimakan dulu.." Sambil kembali masuk ke rumahnya.
"Iyaa ibu, makasih banyak.."
Aku mulai mengerti sekarang. Apa yang aku alami semalam adalah nyata. Itu bukan mimpi.
Dan cahaya itu.. Aku benar-benar melihatnya. Bahkan merasakannya. Tapi.. Cahaya apa itu ? Apa arti semua itu ?
aaaaaahh entahlah.. aku tak mau berspekulasi terlalu jauh.
Cukup itu menjadi sebuah pengalaman!
"Plasst~
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Langganan:
Postingan (Atom)