Taman Rakyat Slawi Ayu (TRASA)
TRASA yang baru dibuka awal tahun 2013 kemarin ini berlokasi tepat di depan Terminal Bus Slawi. Lokasi yang..More
Pantai Purwahamba Indah ( PUR'IN )
lokasi yang strategis di Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, membuat tempat wisata ini mudah diakses dari mana saja..More
OW GUCI INDAH
Lokasi Obyek Wisata Guci adalah sekitar 30 km dari Slawi atau 40 km dari Kota Tegal menuju ke selatan...More
Waduk Cacaban Permai
Waduk Cacaban merupakan salah satu obyek wisata di kabupaten Tegal, terletak di desa Karanganyar....More
Selasa, 29 Juli 2014
Senin, 02 Juni 2014
Seperempat Cinta
Di ujung hari dimana aku dan kamu saling sapa untuk hal yang tidak biasa. Mungkin saat itu kamu dengan tiga perempat cintamu untuk dia, seperempat lagi yang aku rasa ada untukku dan aku dengan bulatan cinta yang utuh untukmu. Malam itu aku memang merasa lelah, bukan lelah karena bekerja seharian. Tapi lelah memperjuangkan seperempat cinta yang tak jelas dan terombang ambing. Walau hanya seperempat, paling tidak aku bisa merasakan bahwa kamu pun punya perasaan yang sama. Beda porsi, beda pilihan, pun beda tujuan. kamu yang lebih memilih untuk bersama tiga perempat yang lain itu, dan aku yang kukuh dengan satu cinta yang tawar. Hatiku memang tidak tenang, antara bertahan atau merelakan. Bertahan dengan seperempat cinta yang kadang kamu ingat dan yang sering kamu lupakan itu terasa melelahkan. Atau merelakan seperempat cinta yang mampu memberikan kenyamanan yang aku sudah tertambat kukuh pun terasa sulit dan menyakitkan. Tapi mau bagaimana? Toh nyatanya cinta ini terlalu kuat untuk aku lepaskan.
"Jangan membenciku, meski sampai prasangka baik terakhirmu cintamu masih terkhianati, aku mengerti lelahmu, maaf..", saat kamu mengatakan itu, aku mengerti bahwa saat itu kamu sedang melirik seperempat cinta itu. Dan memang nyatanya aku sama sekali tidak sedikitpun membencimu. Bagaimana mungkin aku bisa membenci sesuatu yang memang selama ini aku banggakan? Cinta dan kamu adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Aku tidak bisa memperlakukan keduanya dengan berbeda. Membanggakan cinta, lalu membenci kamu. Gak bisa! cinta adalah kamu, Kamu adalah cinta. Mencintaimu adalah kebanggaanku. Dicintaimu walau hanya seperempat adalah kebahagiaanku. Saat ini aku hanya bisa berharap KAMU melihat seperempat cinta itu dan perlahan memenuhinya menjadi satu bulatan yang utuh.
"Mencintaimu adalah suatu kebanggaan dan Dicintaimu adalah suatu kebahagiaan""Plasst~
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Minggu, 16 Februari 2014
AKU DAN DITA
Kenal
lewat facebook yang saat itu sama-sama menyandang gelar mahasiswa baru di salah
satu universitas negeri di Semarang.
Satu fakultas, satu program studi dan dalam satu ruang belajar. Dia
Dita, 19 tahun, berasal dari kota Metropolitan DKI Jakarta. Awalnya hubungan kita hanya sebatas teman
biasa, sekedar berbagi info seputar perkuliahan. Tapi setelah pertemuan
pertama, muncul benih-benih cinta. Mungkin itu yang dimaksud cinta pada
pandangan pertama. Wajah cantik polos
dibalut kain merah muda, dengan lesung pipi dan bibir tipisnya berhasil membuatku takluk
seketika. Dia menghancurkan karang wanita yang saat itu berdiri kokoh di relung
hati. Ini memang pertama kalinya Aku jatuh cinta lagi setelah 14 bulan
ditinggal mantan. Sejak saat itu, ada saja alasan buat Aku deket sama dia. Dari mulai tugas kuliah
sampai hal kecil yang bisa dibilang gak
penting. Dan nyatanya, gak butuh
waktu sebulan Aku sudah bisa masuk dalam
hari-harinya. Dari mulai berangkat kuliah, ngerjain tugas, dan duduknya pun
selalu di dekatku.
Dekat
dan semakin dekat. Dengan sosok wanita yang selama ini aku tunggu untuk menata
kembali hatiku yang sudah lama terlantar. Dengan kepribadiannya yang lembut,
lugu, ceria dan penuh kasih sayang telah benar-benar membuatku meninggalkan
dunia yang 14 bulan terakhir aku jalani. Hingga akhirnya Aku merasa yakin, dan
ingin segera mungkin untuk mengungkapkan kata “I Love You” untuknya.
Tapi tentu tidak semudah itu. Aku ingin mengatakannya dengan cara yang lebih
istimewa dan yang belum pernah Aku lakuin. Dan 24 Oktober yang merupakan hari ulang tahunnya adalah waktu yang
menurutku paling istimewa dan tak terlupakan.
Satu
minggu sebelum hari itu, aku menyiapkan semuanya. Aku memulai dengan membuat
potongan huruf-huruf ukuran jumbo dari kertas warna merah, biru, dan hijau tua
yang akan ku rangkai jadi kalimat “Happy Birtday to you, Dita!”, “I
Love You”, dan “Maukah Dita jadi pacarku ?”. Semuanya
Aku masukin ke dalam tas ransel hitam yang Aku pinjem dari teman kos sebelah
yang biasa dia pake buat muncak. Aku
juga memasukan tiga lembar kertas putih polos ukuran jumbo dan dua buah Camera Digital. Yupss.. Aku memang berniat membuat sebuah
video perjalanan Aku menuju puncak gunung demi mengucapkan selamat ulang tahun,
sekaligus mengungkapkan isi hatiku ke Dita di atas puncak gunung. Dan gunung
yang akan Aku taklukan adalah Gunung Ungaran, Jawa Tengah.
Waktu itu bukan hal yang mudah buatku, karna ini pertama kalinya Aku naik kepuncak gunung. Tapi berbekal semangat dan pengin membuat suatu Unforgettable Moment di hari istimewanya, Aku memberanikan diri untuk menaklukan puncak Gunung Ungaran. Rabu sore, didampingi dua sahabat Aku berangkat dari kamar kos menuju tempat start di Desa Medini, Kabupaten Kendal. Tapi barulah selepas sholat maghrib, kita bertiga memastikan peralatan yang dibutuhkan selama perjalanan, terutama Camera Digital yang akan kami gunakan untuk mendokumentasikan baik foto dan video yang diperlukan, lalu memulai perjalanan dari Desa Medini menuju puncak Gunung Ungaran. Perjalanan tidak semudah yang dibayangkan, kami sempat tersesat selama dua jam, sebelum akhirnya kami berbalik arah dan menemukan jalan yang benar. Medan yang terjal dan di dampingi dengan jurang-jurang yang curam di sisi kanan-kiri menjadi sensasi dan dokumentasi yang menarik. Hingga akhirnya pukul 03.46 pagi, kami berhasil mencapai puncak Gunung Ungaran.
Sampai di puncak Gunung Ungaran kami langsung
menyiapkan perlengkapan. Merangkai huruf huruf yang sudah dibuat dan
memasangnya di kertas putih jumbo yang sudah dipersiapkan, meniup balon, sampai
dengan merangkai terompet dan berpakaian ala
Tarzan. Saat matahari mulai nampak, dan sudah cukup cerah kami langsung take
video. Dengan dandanan yang
sudah mirip tarzan itu, Aku berdiri gagah di puncak Gunung Ungaran. Sambil
memegang kertas jumbo bertuliskan “Happy Birthday to you, Dita!” lalu
Aku menyanyikan lagu dan tak lupa menghantarkan doa-doa yang terbaik untuknya.
Setelah itu barulah aku mengatakan perasaanku sejujurnya, mengambil tulisan “I
Love You!” dilanjut dengan tulisan “Maukah Dita jadi pacarku ?”
Tanggal 24 Oktober tepat hari ulang tahun Dita yang ke-19
disaksikan teman-teman satu ruang belajar dan dosen yang usai mengajar, video
itu diputar oleh temanku. Setelah video itu selesai, barulah aku masuk ruangan
dengan membawa kue ulang tahun dan bunga mawar merah. Dita yang beranjak dari
tempat duduk lalu meniup lilin. Sorak teman-teman dan dosen membuatku agak
grogi waktu menanyakan jawaban atas perasaanku ke Dita. Tapi itu semua
terbayarkan saat Dita menjawab “Aku mau jadi pacar kamu...”. Dan tepuk tangan teman-teman satu ruanganpun mengantarkan hari
jadianku dengan Dita.
-------------------------------------- E N D ---------------------------------------------
-------------------------------------- E N D ---------------------------------------------
- Lihat album fotonya klik disini!
- Cerita ini saya ikutkan dalam lomba “Ceritain Cinta” yang diadakan oleh Public-Event.
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Sabtu, 15 Februari 2014
Protektif Boleh.. Tapi Jangan Over!
Ini cerita tentang orang pacaran. Analisis gue, yang sebagian
berasal dari pengalaman sendiri, sebagian dari curhatan temen dan hasil nguping
gue setiap ada makhluk yang cerita tentang drama cintanya. Berbagai tipe orang
dengan segala sifat dan kebiasaan yang ada pada dirinya. Dengan kisah klasik
drama percintaanya membuat gue agak sedikit tergelitik. Bagaimana tidak ? Beberapa
hal yang sering gue denger dari kebiasaan dua sijoli kalo pacaran itu banyak banget
larangan dan pantangannya. Wiihh udah kayak tahanan kota aja. Dari mulai gak boleh foto sama cowok/cewek
lain lah, gaboleh ngesave nope cowok/cewek lain lah, gaboleh jalan sama
cowok/cewek lainlah, gaboleh ikut oraganisasi yang banyak cowok/ceweknyalah, gaboleh
ini, gaboleh itu aagghh beeetttt! :I
Kita kan makhluk sosial ? Dimana kita juga butuh yang
namanya teman, sahabat, entah itu cowok ataupun cewek ? Okelah pacaran, tapi
apakah dengan segalanya berdua, apa-apa berdua, tidak ada tempat untuk orang
lain entah itu teman ataupun sahabat hidup bisa bahagia ? hidup bisa lebih
bermakna ? hidup bisa berwarna kayak pelangi ? TIDAK kan! Bukankah dengan larangan seperti itu justru
membatasi kebebasan berekspresi satu sama lain ? Bukankah dengan seperti itu
sama saja membatasi perkembangan diri satu sama lain ? Bukankah dengan seperti itu sama saja mengajarkan
ketidakjujuran bahkan berkhianat ? Mencuri-curi kesempatan “ahh.. mumpung dia
lg jauh, aku mau kayak gini ah, kayak gitu ah..”, hidup terasa di kekang, mau ini, mau itu serba
dilarang. Kalau melanggar ujung-ujungnya berantem, teruss minta putus. Aarggg -_-
kayak anak kecil yang kehilangan mainannya! Lha kita kan bukan mainan ? aahh
peettt -_-
Kalau menjalani hubungan seperti itu, terus dari mana kita
akan belajar saling percaya? Dari mana kita akan belajar untuk saling setia ? Dari mana kita akan
belajar untuk saling bertanggung jawab? Saling mendukung satu sama lain ? Aahhh.. kayak pacarannya anak SD tau gak!
Come
on! Berpikir lebih dewasa lagi. Ini baru
dalam tahap pacaran. Belum masuk ke bahtera rumah tangga. Apakah kalian yakin,
dengan hubungan yang banyak larangan seperti ini bisa berlanjut kepernikahan? lalu
hidup bahagia? Aahh TIDAK! Gue kagak
yakin, hidup lu bahagia dengan situasi kayak gini.
Eh broo, sis.. Satu hal yang perlu diingat, bahwa tujuan
dari hidup dari masing-masing kita kan nyari kebahagiaan. Siapa yang gak pengin
bahagia? lu milih pasangan lu, juga pasti berharap bisa hidup bahagia sama
dia. Tapi bro, kebahagiaan itu akan dirasakan kalau pikiran dan hati kita itu
tenang, damai. Enggak penuh paksaan, kekangan, bahkan kekhawatiran yang
berlebih. Nah terus, lu pikir sekarang. Kalo cara pacaran lu serba membatasi
pasangan lu, apa dia gak ngrasa dikekang ? Tentu sangat merasakan. Ibarat
burung merpati tapi cuma di kandang. Padahal kalo dilepas, dia bisa lebih
hebat, dan tentu gak lupa sama kandangnya. Bro, protektif itu baik dan boleeh saja.. tapi jangan over!
Kalau terlalu Over protective gitu, terus dimana esensi dari
pacaran bukankah pacaran tujuannya untuk kita saling belajar mengenal,
memahami dan mengerti pasangan kita ?
Untuk belajar saling mendukung satu sama lain ? Saling menjaga, melengkapi dan
percaya satu sama lain ?
Terus bagaimana ?
Broo.. ente yang laki-laki, dan Sis, anti yang perempuan,
Ayok belajar saling percaya, biarkan pasangan lu menjalani
hidupnya dengan semestinya. Biarkan dia bergaul dengan teman-temannya yang
cowok, yang cewek tidak perlu dipermasalahkan. Belajarlah untuk bisa memegang
komitmen. Bahwa ikrar cinta kalian,
tidak akan saling mendusta, dan berkhianat. Tidak perlu untuk dilarang bergaul sama ini,
itu, yang penting sadar akan batasan-batasannya. Saling mendukung saja, tidak
perlu melarang “jangan ikut ini, jangan ikut itu”. Biarkan pasangan lu berkembang, belajar bertanggungjawab, dan
lebih baik lagi. Biarkan dia puya banyak teman, demi untuk membangun relasi,
untuk kesuksesan dan masa depannya.
Bukankah kalau seperti itu lebih baik ? Pacaran enak, gak
penuh kekangan. Yang penting bisa menjaga perasaan satu sama lain. Saling percaya,
gak penuh dengan prasangka. Saling memahami gak saling mencurigai. Saling
menjaga, tidak saling mendusta. Kita bisa mendukung setiap kegiatan kita
masing-masing. Dan yang penting, kita bisa mendewasa bersama-sama, dan bahagia
bersama-sama. Kan kepenak oh yaa ?
Dah itu ajaa, semoga bermanfaat!
“Setiap orang punya cara sendiri untuk menunjukan kasih sayang pada pasangannya.Tapi cara yang benar, adalah cara yang tidak lepas dari esensinya."‘hendyplasst~
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Senin, 10 Februari 2014
KEAJAIBAN MATEMATIKA
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
kurang hebat,,,,
Sekarang lihat ini
Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.
Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%
H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%
K-N-O-W-L-E-D-G-E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%
A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%
Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.
Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%
atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%
*************
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Sabtu, 18 Januari 2014
Dia Yang Memanggilku..
Malam itu, tak begitu jelas jam berapa. Aku berhenti memejamkan mata karna dia.
Entah.. aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi yang jelas, dia memanggilku.. iyaa, dia memanggil namaku..
Dikamar kos yang hanya ada aku sendirian, tubuhku gemetar.. suara gemericik air yang beradu dengan suara jangkrik diluar seakan mencoba memecah keheningan malam itu..
Aku tidak tahu apa yang aku rasa, tapi jelas dia memanggilku. Memanggil namaku. Dan aku harus pergi menuju suara itu.
Aku bergegas bangun dari tempat tidurku dan berjalan pelan-pelan menghampiri pintu kamar.
Aku mengintip dari jendela dalam, tapi gelap. Hanya terlihat beberapa motor terparkir tepat didepan kamarku dan Televisi disebelah kiri.
Aku memberanikan diri untuk terus keluar.
Perlahan-lahan aku memegang gagang pintu, dan menekannya kebawah.
Aku keluar. Tapi Masih tak melihat siapapun disitu. "Siapa tadi yang memanggilku ? kok tidak ada orang" tanyaku dalam hati. Aku mulai merinding.
Aku langsung menoleh kebelakang, berniat untuk kembali ketempat tidur. Tiba-tiba...
"Hen.. Hendi.." iya, terdengar dia memanggilku lagi.
Bulu kudukku kembali berdiri. Dan perlahan-lahan aku menoleh ke sumber suara itu. Kali ini aku melihat. Itu dia! Dia yang memanggilku. Kilau cahaya yang perlahan mendekati kornea mataku. Aku sama sekali tidak tahu cahaya apa itu. Tapi semakin dekat cahaya itu, aku merasa semakin nyaman. Bahkan aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan. Bulu kuduk yang tadinya berdiri seolah-olah tumbang. Rasa takut yang tadinya berpacu dengan detak jantung seolah-olah musnah. Aku merasakan kedamaian. Begitu damai. Benar-benar damai. Semakin dekat cahaya itu, semakin aku terbawa oleh suasana itu. Sampai akhirnya... aku terbangun.
Yahh.. Aku terbangun. Aku berada di atas ranjang tempat biasa aku beristirahat. Itu seperti aku baru terbangun dari tidur. Dan seolah-olah aku baru tersadar dari mimpi. Tapi cahaya itu bukan mimpi. Itu nyata. Jelas aku melihat cahaya yang mendekatiku, yang perlahan memberikan ketenangan. Jelas aku begitu menikmati kedamaian yang dia berikan. Dia begitu nyata, nyata, dan nyata. Tapi kenapa ? Kenapa aku bisa ada di ranjang ini ?
Haahh.. itu.. segelas teh dan sepiring nasi putih lengkap dengan tempe kering dan telor dadar diatas meja. Dari mana makanan itu ? Apa yang sebenarnya terjadi. Aku masih belum bisa mengerti.
"hen.. hen.." ( Terdengar suara dibalik pintu )
Bukan, itu bukan suara yang semalam. Itu suara Ibu Kos yang mencoba membangunkanku.
"Sudah bu.." Sambil keluar dan membuka pintu.
"Kamu semalem kenapa ? Kok bisa pingsan diluar"
"Hahh.. pingsan ? semalem aku pingsan ?" bicaraku dalam hati.
"Oh.. gak tahu ibu, terus siapa yang mindahin aku kedalam ?"
"Itu si Lutfy sama Yanuar.." sambil menunjuk ke kamar sebelah kamarku.
"Itu tadi ibu nyuruh Lutfy buat bawain makanan sama teh anget ke kamar kamu, apa sudah ada ?"
"Oh.. itu bu dimeja.."
"Yasudah cepet dimakan dulu.." Sambil kembali masuk ke rumahnya.
"Iyaa ibu, makasih banyak.."
Aku mulai mengerti sekarang. Apa yang aku alami semalam adalah nyata. Itu bukan mimpi.
Dan cahaya itu.. Aku benar-benar melihatnya. Bahkan merasakannya. Tapi.. Cahaya apa itu ? Apa arti semua itu ?
aaaaaahh entahlah.. aku tak mau berspekulasi terlalu jauh.
Cukup itu menjadi sebuah pengalaman!
"Plasst~
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Rabu, 11 Desember 2013
Indonesia Rule The World
Kisah NYATA mahasiswa Indonesia di Australia :
Suatu pagi kami menjemput client, seorang pengusaha asal Singapura degan logat bicaranya gaya melayu & english. Beliau berkata seperti ini:
"your country is so rich!" (Negaramu sangat kaya!)
Dalam hatiku : "Ah biasa banget denger kalimat itu"
Tapi tunggu, dia berkata:
"Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia,". (Indonesia tidak butuh dunia, tapi dunia butuh indonesia)
"Everything can be found here in Indonesia, you don't need the world." Lanjutnya.
Dalam hati aku berpikir "benar juga, Indonesia kan paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kacau".
dia terus berbicara...
"Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500rb org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yg beli orang-orang Indonesia, tidak peduli hargaselangit, laku keras...
Lihatlah Rumah Sakit kami, isinya Indonesia semua. Terus, kalian tau bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia masuk ke Singapura?
Sangat terasa, we are nothing! ".
"Kalian tau kan kalo kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura & Malaysia?
Kalian di Indonesia dengan mudah mendapat beras".
"Lihatlah negara kalian, air bersih di mana-mana, dan liatlah negara kami, air bersih pun kami impor dari Malaysia".
"Saya ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis, karna pasirnya mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar, penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik China, si pabrik jual kembali seharga Rp. 30rb/kg".
"Kalian sadar tidak kalau negara-negara lain selalu takut mengembargo Indonesia!!!!!"
"Ya, karena negara kalian memiliki segalanya.
Mereka takut kalau kalian manjadi mandiri, makanya tidak diembargo".
"Harusnya kalianlah yang meng-embargo diri kalian sendiri !!!".
Belilah pangan dari petani-petani kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri.
Tak perlu impor kalau bisa produk sendiri.
"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENGEMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!" (Indonesia akan mengatur dunia)
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Senin, 18 November 2013
Terhenti Tanpa Memiliki
Pada pertukaran rasa yang tak seimbang, aku menaruh bimbang. Ketika meneruskan hanyalah berarti menambah perih pada luka lainnya, dan berhenti juga tak menyembuhkan apa-apa. Menaruh harap pada waktu yang akan menjawab, mungkin saja percuma, sebab hatimu sudah ada pemiliknya. Sedangkan aku, hanya tamu yang diundang pada sedikit kesempatan saja.
Belum genap memiliki, tapi hati ini seperti dipaksa berhenti mencintai. Harapan sudah mencapai menara tertinggi, tapi terjatuh karena tahu kau sudah ada yang memiliki. Kornea seperti tercelik pada realita. Tadinya pinta bergegas menyapa pencipta agar lekas menyatukan kita. Tapi doa-doa itu menabrak dinding negeri utopia, menyadarkanku bahwa seharusnya angan-angan berhenti disini saja agar tak menyakiti siapapun. Andai pertemuan kita tak berbentur pada garis segitiga yang menyatukan aku, kamu, lalu dia pada sudut-sudutnya.
Pada ketiba-tibaan datangnya sebuah rasa, aku memupuk asa. Seakan tidak peduli, bahwa bagian kosong di hatimu sudah ada yang menduduki. Juga tak ingin ambil pusing dengan kenyataan yang mengharuskan kita berada pada jalannya masing-masing. Mungkin sebenarnya ada garis tak kasat mata yang menghalangi agar aku tidak melangkah lebih jauh lagi. Namun aku memilih untuk berpura-pura tidak menyadari keberadaanya.
Rasa
R - A - S - A
Empat huruf yang biasa-biasa saja namun bisa mematahkan logika. Hati tidak pernah memilih kepada siapa ia diambilalih, yang aku tahu aku jatuh cinta pada pandangan pertama hingga seterusnya. Pada sebuah keramaian dan kamu menjadi pusat perhatian sedang aku hanya duduk di pojokkan, menyaksikanmu dari belakang.
Siapa sangka kamu kamu yang seperti lampu pada saat setelah turun hujan yang memanggil laron untuk menari di dekatnya malah menghampiriku, orang yang menyatu dalam bayang-bayang gelap keramaian. Kita pecah dalam perbincangan tentang banyak hal hingga kembali utuh dalam kata kenyamanan. Segalanya aku lakukan dengan beberapa kali melakukan penolakan terhadap hatiku sendiri, kamu telah bersamanya dan seharusnya aku tahu diri. Tapi kenyataannya hanya dengan tatapan tenang luar biasa pertahananku runtuh seketika.
Bukan salah hati, jika sedikit cinta mampu mengundang rindu setengah mati. Bukan pula salah hati, jika sedikit cinta kelak menjadi alasan ada rasa yang tersakiti. Nyatanya, cinta memang Tuhan ciptakan dengan mata yang buta arah. Bisa menuju siapapun, bisa terjatuh di manapun.
Sebenarnya aku sudah lelah menjatuhkan cinta pada hati yang salah. Aku juga ingin rasaku berbalas, bukan terus menerus berbatas. Harus meminta seperti apa lagi, agar hatiku yang masih kutitipkan padamu, bersedia pulang kembali? Karena setiapku membiarkan perasaan-perasaan ini tinggal, aku takut lukaku semakin kekal.
Padahal bukannya tak kucoba mendayung perahu gerakku keluar dari zona segitigamu, tapi setiap gerikmu merangkul rasaku untuk tetap disitu. Posisiku selalu serba salah. Di sisi diri, aku tak ingin kau dirangkul oleh orang yang salah. Karena hati ini bisa membahagiakanmu dengan berlipat kali dari yang ia beri. Tapi disisi hati, aku akan menjadi sangat salah jika berulah dengan merebutmu dari dia yang mencintaimu amat parah. Tak mungkin menumpukkan luka dengan sesuka demi kebahagiaanku semata. Pada akhirnya, aku akan meminum racun air mataku sendiri karena tak berdaya meraih kamu untuk berada disisi.
Sewujud cinta tak pernah tahu dengan pasti di mana ia semestinya berada. Karena bukankah ia tumbuh begitu saja? Ini bukan pilihannya jika kemudian ia berada di antara sepasang yang sedang sebenar-benarnya merindukan rasanya pulang. Ini di luar kemampuannya, jika ia justru menjadi sosok ketiga. Sepasang mata yang tanpa henti ia tatap, mungkin karena di situlah ia merasa sudah menemukan jawab. Hingga kemudian kenyataan menjadikannya lenyap. Kemanakah ia harus melangkah? Ketika untuk menetap ialah tidak mungkin, pun untuk meninggalkan hanyalah sebuah langkah yang begitu berat.
Saat seperti ini aku ahli mencari siapa yang salah, kali ini waktu jadi korbannya. Jika saja ia mempertemukan kita lebih dulu sebelum ada janji yang mempersatu atau setidaknya andai aku tahu ada hati yang mendoakannya selalu sebelum cinta ini menjadi terlalu. Jika kebahagiaan harus diciptakan maka bersamamu adalah ketidakmungkinan.
Begitu banyak pertanyaan terjun bebas ke kepalaku tanpa jawaban yang sejatinya aku tidak tahu. Yang aku tahu aku mencintaimu, tapi akan rumit dalam realita. Setiap hari aku harus menenangkan rindu yang berteriak mencari dimana tuannya, karena senyatanya dia tidak diaku siapa-siapa. Kamu bersamanya sejak kemarin hingga hari ini, sedang aku selalu menjadi sendal jepit yang meski nyaman namun tak akan pernah digunakan dalam acara-acara peringatan.
Kamu tahu aku ada, kamu mencariku saat bertengkar dengannya lalu aku dengan mati-matian harus menahan diri bahwa orang yang aku cintai sedang bercerita banyak tentang orang yang dia cintai. Lagi-lagi aku tidak berdaya, aku menurunkan kasta, jika mencintaimu sulit, maka ijinkan aku ada di saat kau sulit.
Setoples air mata telah kutampung dengan percuma, sebab tak akan memberi pengaruh apa-apa bagi hatimu yang hanya untuknya. Sepenggal harapan hati hanya ingin istirahat menanti, setelah berjuta hari menunggumu di sini. Mencintamu itu bukan penyesalan, namun nyatanya tak ada cinta yang tak ingin diberi balasan.
Yang kuingin kebahagiaan, seperti kala sepasang mataku menyaksikan kalian berduaan. Yang kuingin kepastian, tentang tarik menarik asa dan rasa yang seperti tak ada ujungnya. Yang kuingin cinta yang sederhana; cukup sederhana hingga aku tak perlu meminta apa-apa untuk dapat merasa bahagia, hingga aku tak perlu merasa kecewa sebab keinginan tak sejalan dengan kenyataan, hingga aku tahu rasanya dicinta tanpa perlu mengiba.
Biarkan perasaan ini perlahan mengikuti aliran tanpa terlihat sebagai kesalahan, karena menurutku ini bagian dari pelajaran dalam perjalanan. Pada siapapun ia takkan mungkin menurut, sampai waktu yang tepat membiarkan ia menyurut. Meski hati begitu mengingini, tapi aku tahu batas-batas yang tak bisa dipanjati. Entah siapa yang akan menggesermu dari segala ketetapan-ketetapan perasaan, tapi aku hanya bisa menyerahkannya pada Tuhan.
Aku sedang menunggu saat yang tepat untuk keluar dari segitigamu, lalu silahkan buatlah garis lurus agar dua sudut bersatu. Yah.. garis penemu untuk dia dan kamu. Bahagialah dengan kebahagiaanmu yang serba tanpa aku. Tersenyumlah selalu meski senyumanmu lahir di balik tangisanku..
Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Langganan:
Postingan (Atom)