Selasa, 29 Juli 2014

K A M U

0 komentar

Kamu sukanya ngepoin aku! :p



Read more...

Senin, 02 Juni 2014

Seperempat Cinta

0 komentar

Di ujung hari dimana aku dan kamu saling sapa untuk hal yang tidak biasa. Mungkin saat itu kamu dengan tiga perempat cintamu untuk dia, seperempat lagi yang aku rasa ada untukku dan aku dengan bulatan cinta yang utuh untukmu. Malam itu aku memang merasa lelah, bukan lelah karena bekerja seharian. Tapi lelah memperjuangkan seperempat cinta yang tak jelas dan terombang ambing. Walau hanya seperempat, paling tidak aku bisa merasakan bahwa kamu pun punya perasaan yang sama. Beda porsi, beda pilihan, pun beda tujuan. kamu yang lebih memilih untuk bersama tiga perempat yang lain itu, dan aku yang kukuh dengan satu cinta yang tawar. Hatiku memang tidak tenang, antara bertahan atau merelakan. Bertahan dengan seperempat cinta yang kadang kamu ingat dan yang sering kamu lupakan itu terasa melelahkan. Atau merelakan seperempat cinta yang mampu memberikan kenyamanan yang aku sudah tertambat kukuh pun terasa sulit dan menyakitkan. Tapi mau bagaimana? Toh nyatanya cinta ini terlalu kuat untuk aku lepaskan.


"Jangan membenciku, meski sampai prasangka baik terakhirmu cintamu masih terkhianati, aku mengerti lelahmu, maaf..", saat kamu mengatakan itu, aku mengerti bahwa saat itu kamu sedang melirik seperempat cinta itu. Dan memang nyatanya aku sama sekali tidak sedikitpun membencimu. Bagaimana mungkin aku bisa membenci sesuatu yang memang selama ini aku banggakan? Cinta dan kamu adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Aku tidak bisa memperlakukan keduanya dengan berbeda. Membanggakan cinta, lalu membenci kamu. Gak bisa! cinta adalah kamu, Kamu adalah cinta. Mencintaimu adalah kebanggaanku. Dicintaimu walau hanya seperempat adalah kebahagiaanku. Saat ini aku hanya bisa berharap KAMU melihat seperempat cinta itu dan perlahan memenuhinya menjadi satu bulatan yang utuh.








"Mencintaimu adalah suatu kebanggaan dan Dicintaimu adalah suatu kebahagiaan"
"Plasst~







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Minggu, 16 Februari 2014

AKU DAN DITA

0 komentar

Kenal lewat facebook yang saat itu sama-sama menyandang gelar mahasiswa baru di salah satu universitas negeri di Semarang.  Satu fakultas, satu program studi dan dalam satu ruang belajar. Dia Dita, 19 tahun, berasal dari kota Metropolitan DKI Jakarta.  Awalnya hubungan kita hanya sebatas teman biasa, sekedar berbagi info seputar perkuliahan. Tapi setelah pertemuan pertama, muncul benih-benih cinta. Mungkin itu yang dimaksud cinta pada pandangan pertama.  Wajah cantik polos dibalut kain merah muda, dengan lesung pipi dan bibir tipisnya berhasil  membuatku  takluk seketika. Dia menghancurkan karang wanita yang saat itu berdiri kokoh di relung hati. Ini memang pertama kalinya Aku jatuh cinta lagi setelah 14 bulan ditinggal mantan.  Sejak saat itu, ada saja alasan buat Aku deket sama dia. Dari mulai tugas kuliah sampai hal kecil yang bisa dibilang gak penting. Dan nyatanya, gak butuh waktu sebulan  Aku sudah bisa masuk dalam hari-harinya. Dari mulai berangkat kuliah, ngerjain tugas, dan duduknya pun selalu di dekatku.

Dekat dan semakin dekat. Dengan sosok wanita yang selama ini aku tunggu untuk menata kembali hatiku yang sudah lama terlantar. Dengan kepribadiannya yang lembut, lugu, ceria dan penuh kasih sayang telah benar-benar membuatku meninggalkan dunia yang 14 bulan terakhir aku jalani. Hingga akhirnya Aku merasa yakin, dan ingin segera mungkin untuk mengungkapkan kata “I Love You” untuknya. Tapi tentu tidak semudah itu. Aku ingin mengatakannya dengan cara yang lebih istimewa dan yang belum pernah Aku lakuin. Dan 24 Oktober  yang merupakan  hari ulang tahunnya adalah waktu yang menurutku paling istimewa dan tak terlupakan.

Satu minggu sebelum hari itu, aku menyiapkan semuanya. Aku memulai dengan membuat potongan huruf-huruf ukuran jumbo dari kertas warna merah, biru, dan hijau tua yang akan ku rangkai jadi kalimat “Happy Birtday to you, Dita!”, “I Love You”, dan “Maukah Dita jadi pacarku ?”. Semuanya Aku masukin ke dalam tas ransel hitam yang Aku pinjem dari teman kos sebelah yang biasa dia pake buat muncak. Aku juga memasukan tiga lembar kertas putih polos ukuran jumbo dan dua buah Camera Digital.  Yupss.. Aku memang berniat membuat sebuah video perjalanan Aku menuju puncak gunung demi mengucapkan selamat ulang tahun, sekaligus mengungkapkan isi hatiku ke Dita di atas puncak gunung. Dan gunung yang akan Aku taklukan adalah Gunung Ungaran, Jawa Tengah.



Waktu itu bukan hal yang mudah buatku, karna ini pertama kalinya Aku naik kepuncak gunung. Tapi berbekal semangat dan pengin membuat suatu Unforgettable Moment di hari istimewanya, Aku memberanikan diri untuk menaklukan puncak Gunung Ungaran.  Rabu sore,  didampingi dua sahabat Aku berangkat dari kamar kos menuju tempat start di Desa Medini, Kabupaten Kendal. Tapi barulah selepas sholat maghrib, kita bertiga  memastikan peralatan yang dibutuhkan selama perjalanan, terutama  Camera Digital yang akan kami gunakan untuk mendokumentasikan baik foto dan video yang diperlukan, lalu memulai perjalanan dari Desa Medini menuju puncak Gunung Ungaran.   Perjalanan tidak semudah yang dibayangkan, kami sempat tersesat selama dua jam, sebelum akhirnya kami berbalik arah dan menemukan jalan yang benar. Medan yang terjal dan di dampingi dengan jurang-jurang yang curam di sisi kanan-kiri menjadi sensasi dan dokumentasi yang menarik. Hingga akhirnya pukul 03.46 pagi, kami berhasil mencapai puncak Gunung Ungaran.


Sampai di puncak Gunung Ungaran kami langsung menyiapkan perlengkapan. Merangkai huruf huruf yang sudah dibuat dan memasangnya di kertas putih jumbo yang sudah dipersiapkan, meniup balon, sampai dengan merangkai terompet dan berpakaian ala Tarzan. Saat matahari mulai nampak, dan sudah cukup cerah kami langsung  take video. Dengan dandanan yang sudah mirip tarzan itu, Aku berdiri gagah di puncak Gunung Ungaran. Sambil memegang kertas jumbo bertuliskan “Happy Birthday to you, Dita!” lalu Aku menyanyikan lagu dan tak lupa menghantarkan doa-doa yang terbaik untuknya. Setelah itu barulah aku mengatakan perasaanku sejujurnya, mengambil tulisan “I Love You!” dilanjut dengan tulisan “Maukah Dita jadi pacarku ?”

Tanggal 24 Oktober  tepat hari ulang tahun Dita yang ke-19 disaksikan teman-teman satu ruang belajar dan dosen yang usai mengajar, video itu diputar oleh temanku. Setelah video itu selesai, barulah aku masuk ruangan dengan membawa kue ulang tahun dan bunga mawar merah. Dita yang beranjak dari tempat duduk lalu meniup lilin. Sorak teman-teman dan dosen membuatku agak grogi waktu menanyakan jawaban atas perasaanku ke Dita. Tapi itu semua terbayarkan saat Dita menjawab “Aku mau  jadi pacar kamu...”. Dan tepuk tangan  teman-teman satu ruanganpun mengantarkan hari jadianku dengan Dita.

-------------------------------------- E N D ---------------------------------------------











Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sabtu, 15 Februari 2014

Protektif Boleh.. Tapi Jangan Over!

1 komentar

Ini cerita tentang orang pacaran. Analisis gue, yang sebagian berasal dari pengalaman sendiri, sebagian dari curhatan temen dan hasil nguping gue setiap ada makhluk yang cerita tentang drama cintanya. Berbagai tipe orang dengan segala sifat dan kebiasaan yang ada pada dirinya. Dengan kisah klasik drama percintaanya membuat gue agak sedikit tergelitik. Bagaimana tidak ? Beberapa hal yang sering gue denger dari  kebiasaan dua sijoli kalo pacaran itu banyak banget larangan dan pantangannya. Wiihh udah kayak tahanan kota aja. Dari mulai gak boleh foto sama cowok/cewek lain lah, gaboleh ngesave nope cowok/cewek lain lah, gaboleh jalan sama cowok/cewek lainlah, gaboleh ikut oraganisasi yang banyak cowok/ceweknyalah, gaboleh ini, gaboleh itu aagghh beeetttt! :I

Kita kan makhluk sosial ? Dimana kita juga butuh yang namanya teman, sahabat, entah itu cowok ataupun cewek ? Okelah pacaran, tapi apakah dengan segalanya berdua, apa-apa berdua, tidak ada tempat untuk orang lain entah itu teman ataupun sahabat hidup bisa bahagia ? hidup bisa lebih bermakna ? hidup bisa berwarna kayak pelangi ? TIDAK kan!  Bukankah dengan larangan seperti itu justru membatasi kebebasan berekspresi satu sama lain ? Bukankah dengan seperti itu sama saja membatasi perkembangan diri satu sama lain ?  Bukankah dengan seperti itu sama saja mengajarkan ketidakjujuran bahkan berkhianat ? Mencuri-curi kesempatan “ahh.. mumpung dia lg jauh, aku mau kayak gini ah, kayak gitu ah..”,  hidup terasa di kekang, mau ini, mau itu serba dilarang. Kalau melanggar ujung-ujungnya berantem, teruss minta putus.  Aarggg  -_- kayak anak kecil yang kehilangan mainannya! Lha kita kan bukan mainan ? aahh peettt -_-


Kalau menjalani hubungan seperti itu, terus dari mana kita akan belajar saling percaya? Dari mana kita akan belajar untuk saling setia ? Dari mana kita akan belajar untuk saling bertanggung jawab? Saling mendukung satu sama lain ?  Aahhh.. kayak pacarannya anak SD tau gak!

Come on!  Berpikir lebih dewasa lagi. Ini baru dalam tahap pacaran. Belum masuk ke bahtera rumah tangga. Apakah kalian yakin, dengan hubungan yang banyak larangan seperti ini bisa berlanjut kepernikahan?  lalu  hidup bahagia? Aahh TIDAK!  Gue kagak yakin, hidup lu bahagia dengan situasi kayak gini.

Eh broo, sis.. Satu hal yang perlu diingat, bahwa tujuan dari hidup dari masing-masing kita kan nyari kebahagiaan. Siapa yang gak pengin bahagia? lu milih pasangan lu, juga pasti berharap bisa hidup bahagia sama dia. Tapi bro, kebahagiaan itu akan dirasakan kalau pikiran dan hati kita itu tenang, damai. Enggak penuh paksaan, kekangan, bahkan kekhawatiran yang berlebih. Nah terus, lu pikir sekarang. Kalo cara pacaran lu serba membatasi pasangan lu, apa dia gak ngrasa dikekang ? Tentu sangat merasakan. Ibarat burung merpati tapi cuma di kandang. Padahal kalo dilepas, dia bisa lebih hebat, dan tentu gak lupa sama kandangnya.  Bro, protektif itu baik dan boleeh saja.. tapi jangan over!







Kalau terlalu Over protective gitu, terus dimana esensi dari pacaran  bukankah pacaran tujuannya untuk kita saling belajar mengenal, memahami dan mengerti  pasangan kita ? Untuk belajar saling mendukung satu sama lain ? Saling menjaga, melengkapi dan percaya satu sama lain ? 










Terus bagaimana ?

Broo.. ente yang laki-laki, dan Sis, anti yang perempuan,
Ayok belajar saling percaya, biarkan pasangan lu menjalani hidupnya dengan semestinya. Biarkan dia bergaul dengan teman-temannya yang cowok, yang cewek tidak perlu dipermasalahkan. Belajarlah untuk bisa memegang komitmen.  Bahwa ikrar cinta kalian, tidak akan saling mendusta, dan berkhianat.  Tidak perlu untuk dilarang bergaul sama ini, itu, yang penting sadar akan batasan-batasannya. Saling mendukung saja, tidak perlu melarang “jangan ikut ini, jangan ikut itu”. Biarkan pasangan lu  berkembang, belajar bertanggungjawab, dan lebih baik lagi. Biarkan dia puya banyak teman, demi untuk membangun relasi, untuk kesuksesan dan masa depannya.


Bukankah kalau seperti itu lebih baik ? Pacaran enak, gak penuh kekangan. Yang penting bisa menjaga perasaan satu sama lain. Saling percaya, gak penuh dengan prasangka. Saling memahami gak saling mencurigai. Saling menjaga, tidak saling mendusta. Kita bisa mendukung setiap kegiatan kita masing-masing. Dan yang penting, kita bisa mendewasa bersama-sama, dan bahagia bersama-sama. Kan kepenak oh yaa ?


Dah itu ajaa, semoga bermanfaat!




“Setiap orang punya cara sendiri untuk menunjukan kasih sayang pada pasangannya. 
Tapi cara yang benar, adalah cara yang tidak lepas dari esensinya." 
‘hendyplasst~ 





Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!


Read more...

Senin, 10 Februari 2014

KEAJAIBAN MATEMATIKA

0 komentar



1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

kurang hebat,,,,
Sekarang lihat ini

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G-E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%


*************













Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sabtu, 18 Januari 2014

Dia Yang Memanggilku..

0 komentar
Malam itu, tak begitu jelas jam berapa. Aku berhenti memejamkan mata karna dia.

Entah.. aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi yang jelas, dia memanggilku.. iyaa, dia memanggil namaku..

Dikamar kos yang hanya ada aku sendirian, tubuhku gemetar.. suara gemericik air yang beradu dengan suara jangkrik diluar seakan mencoba memecah keheningan malam itu.. 

Aku tidak tahu apa yang aku rasa, tapi jelas dia memanggilku. Memanggil namaku. Dan aku harus pergi menuju suara itu.

Aku bergegas bangun dari tempat tidurku dan berjalan pelan-pelan menghampiri pintu kamar. 
Aku mengintip dari jendela dalam, tapi gelap. Hanya terlihat beberapa motor terparkir tepat didepan kamarku dan Televisi disebelah kiri. 
Aku memberanikan diri untuk terus keluar. 
Perlahan-lahan aku memegang gagang pintu, dan menekannya kebawah. 
Aku keluar. Tapi Masih tak melihat siapapun disitu. "Siapa tadi yang memanggilku ? kok tidak ada orang" tanyaku dalam hati. Aku mulai merinding.

Aku langsung menoleh kebelakang, berniat untuk kembali ketempat tidur. Tiba-tiba... 
"Hen.. Hendi.." iya, terdengar dia memanggilku lagi.
Bulu kudukku kembali berdiri. Dan perlahan-lahan aku menoleh ke sumber suara itu. Kali ini aku melihat. Itu dia! Dia yang memanggilku. Kilau cahaya yang perlahan mendekati kornea mataku. Aku sama sekali tidak tahu cahaya apa itu. Tapi semakin dekat cahaya itu, aku merasa semakin nyaman. Bahkan aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan. Bulu kuduk yang tadinya berdiri seolah-olah tumbang. Rasa takut yang tadinya berpacu dengan detak jantung seolah-olah musnah. Aku merasakan kedamaian. Begitu damai. Benar-benar damai. Semakin dekat cahaya itu, semakin aku terbawa oleh suasana itu. Sampai akhirnya... aku terbangun.

Yahh.. Aku terbangun. Aku berada di atas ranjang tempat biasa aku beristirahat. Itu seperti aku baru terbangun dari tidur. Dan seolah-olah aku baru tersadar dari mimpi. Tapi cahaya itu bukan mimpi. Itu nyata. Jelas aku melihat cahaya yang mendekatiku, yang perlahan memberikan ketenangan. Jelas aku begitu menikmati kedamaian yang dia berikan. Dia begitu nyata, nyata, dan nyata. Tapi kenapa ? Kenapa aku bisa ada di ranjang ini ? 

Haahh.. itu.. segelas teh dan sepiring nasi putih lengkap dengan tempe kering dan telor dadar diatas meja. Dari mana makanan itu ? Apa yang sebenarnya terjadi. Aku masih belum bisa mengerti. 

"hen.. hen.." ( Terdengar suara dibalik pintu )

Bukan, itu bukan suara yang semalam. Itu suara Ibu Kos yang mencoba membangunkanku.

"Sudah bu.." Sambil keluar dan membuka pintu.

"Kamu semalem kenapa ? Kok bisa pingsan diluar"

"Hahh.. pingsan ? semalem aku pingsan ?" bicaraku dalam hati.

"Oh.. gak tahu ibu, terus siapa yang mindahin aku kedalam ?"

"Itu si Lutfy sama Yanuar.." sambil menunjuk ke kamar sebelah kamarku.
"Itu tadi ibu nyuruh Lutfy buat bawain makanan sama teh anget ke kamar kamu, apa sudah ada ?"

"Oh.. itu bu dimeja.."

"Yasudah cepet dimakan dulu.." Sambil kembali masuk ke rumahnya.

"Iyaa ibu, makasih banyak.."


Aku mulai mengerti sekarang. Apa yang aku alami semalam adalah nyata. Itu bukan mimpi. 
Dan cahaya itu.. Aku benar-benar melihatnya. Bahkan merasakannya. Tapi.. Cahaya apa itu ? Apa arti semua itu ?

aaaaaahh entahlah.. aku tak mau berspekulasi terlalu jauh. 
Cukup itu menjadi sebuah pengalaman!



"Plasst~





Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...