Rabu, 30 Oktober 2013

Kepulanganmu Yang Sementara

0 komentar
Aku bosan terus-terusan terjerumus dalam rasa kehilangan. Apalagi jika kamulah penggerak di balik setiap alasan. Aku pun bosan harus memakan kata-kata manismu, hasil pelarian dari pahit yang mampir dalam hidupmu.

Jika ada dia, aku harus sukarela menyingkir. Jika tidak ada dia, aku diharuskan hadir. Pelampiasan atau sebuah permainan? Atau aku yang terlalu bodoh tak bisa melihat batas harapan dan kenyataan?

Kakiku berlari menjauhi titik-titik pencipta luka. Tapi saat aku nyaris mantap untuk pergi dari arenamu, ada saja tarikan-tarikan penggoda untuk tetap disana.

Pada langkah yang hampir terhenti, kamu ada. Pada harap yang perlahan memudar, kamu hadir. Tersisalah aku dengan sebuah keadaan, di mana arah yang semestinya kutuju masih samar. Entah harus terus berjuang atau memang tak perlu keluar sebagai pemenang. Kebahagiaanku masih terombang-ambing, aku terpaksa mengikuti ke manapun ia ditempatkan.

Pada kepulanganmu yang berulang, ada kata selamat tinggal yang siap-siap kembali kujelang. Kata selamat tinggal yang kuharap tak pernah lagi kudengar. Aku ingin kamu tetap di sini, mencipta bahagia dari dua sisi bukan mencari bahagia kita sendiri-sendiri.

Akankah semua inginku hanya sanggup menjadi angan? Tak bisakah segalanya jadi kenyataan? Sebab rasa ini nyata, namun kedekatan kita hanya sebatas ini saja.

Setelah berperang dengan dirimu yang dirasuki perubahan, akhirnya kamupun pulang. Satu sapa pun bisa merapikan keretakan yang sempat tercipta. Satu senyum yang tulus darimu pun meluluhkan kaki yang nyaris melangkah dengan tekad serius. Angan terus berlanjut, tanpa ada kepastian yang bergelayut.

Seandainya tidak ada dia, apakah kamu akan memperjuangkan kita? Aku takut jika nanti tumbuh cinta yang lebih besar lagi. Lalu kapan waktuku untuk menyediakan cinta? Lalu kapan seutuhnya kamu ada buatku?

Mengapa kamu pulang hanya untuk singgah, kemudian justru pergi lagi?

Mengapa kamu ke sini, namun sangat terlihat jelas bahwa dengannya kamu masih jatuh hati?

Sepasang mata ini mengharap temu, kedua tangan ini mendambamu. Sebab kebahagiaan terasa utuh dan sederhana kala kita bersama. Sebab senyuman tak sanggup terkata di saat kita berjumpa. Tidak bisa kamu di sisi untuk selamanya? Lalu tetapkan pilihanmu sehingga tak perlu ada angan yang merasa dimainkan.

Titik akhirnya, memang aku yang harus selalu rela. Datang dan pergimu hanya repitisi percuma yang entah mengapa tetap saja mampu membuat bahagia. Sederhananya, bahagiaku tertitip di kamu. Jika kamu menuju arah yang bukan aku, begitupun bahagiaku menjauh. Entah hingga kapan harus terikat padamu. Sebab jatuh hati ini telah terlanjur, tak mungkin aku bisa mundur.

Izinkan aku membuktikan bahwa hati ini pun berhak disuguhi kesempatan.Dengan ramuan rasa sederhana, aku akan membangunkanmu dari hibernasi lelahnya kepercayaan hati. Aku akan melahapmu separuh, biar kamu tahu ke mana ruang itu kau berikan dengan utuh. Aku menunggu sampai kamu mengandalkanku bukan hanya saat butuh, tapi karena akulah prioritas bahagiamu terisi penuh.

Kebahagiaanku kini masih bertumpu pada ketidakpastian. Entah kapan, tapi pasti kita akan bahagia dengan pelengkap pilihan Tuhan. Tapi untuk sekarang, doaku masih menyelipkan namamu sebagai penghantar kebahagiaan.








Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Senin, 28 Oktober 2013

Bersabarlah, Hati !!!

0 komentar



Tak pernah terpikirkan sebelumnya, saat-saat seperti ini akhirnya datang juga. Ketika diri sendiri merasa terlalu sepi untuk lari dari sunyi, namun terlalu enggan mencari yang mampu mendampingi. Seakan cinta di dalam dada terlampau berharga untuk diberikan begitu saja. Seakan kosong di dalam hati terlalu kecil untuk bisa kututupi sendiri, padahal tidak. Semua bagai berpura-pura, namun bukan begitu sebenarnya. Aku hanya tak mau bermain lama-lama dengan cinta, hanya ingin satu dan itu untuk selamanya.

Jika mencintai berarti memberi hati seutuhnya, aku tidak ingin mempertaruhkannya pada yang mahir meretakkan. Karena tidak pernah ada yang tahu telah sejauh apa aku memunguti serpihan itu satu-satu, mengumpulkannya, lalu menyatukannya lagi hingga sempurna, hingga tak ada luka. Setelah sembuh, lalu semudah itu seorang baru merobohkan hatiku hingga lagi-lagi runtuh?

Aku tahu, tak baik terus begini. Bagaimana bahagia bisa mendatangi, jika membuka hati saja aku tak berani? Dengan alasan apapun, yang punya awal pasti kelak berakhir. Meski sudah melangkah paling hati-hati, kuyakin ada saatnya hati akan sakit kemudian sembuh sendiri. Namun aku lelah terus menerus terjebak pada repitisi yang sama. Seseorang datang, mendekat, bersama, sakit, lalu berujung aku, atau dia yang luka.


"Jika boleh memilih, aku ingin menggunting peta takdir. Agar tak perlu melalui banyak hati, dan langsung sampai di pelabuhan terakhir."


Tapi inilah perjalanan. Kaki bertugas melintasi dan hati mempelajari apapun yang semesta beri. Sejuta tempat singgah, berkelana hingga berdiam di titik lelah, masing-masing dari kita pasti akan menemukan seseorang yang bisa disebut rumah.

"Bukan soal akhir, bukan soal awal, bukan bagaimana memulainya dan bukan bagaimana caramu mengakhiri. Tapi ini tentang menjalani, bertahan dan mendewasa dalam setiap pilihan."

Di dasar hatiku pernah terletak beberapa nama. Di sela-sela tiap mula ada ketakutan yang sama, tentang hubungan yang berujung tanpa bersama. Tapi ini mungkin hanya soal bertoleransi dengan waktu. Jika cinta sudah mendatangi, sekeras apapun kamu menolak, ia pasti akan menang telak.

Jika ini hanya perihal waktu, aku tahu aku pintar menunggu. Namun barangkali, ini lebih dari itu. Sebab katanya, Tuhan hanya memberi sesuatu jika kita telah betul-betul siap memilikinya. Mungkin saja ada yang memang belum betul-betul siap, mungkin saja aku, mungkin saja kamu, mungkin saja... entah. Meyakini hal-hal semu memang tak mudah, tapi lebih baik daripada menjatuhkan diri pada kesedihan yang salah.

"Bersabarlah, hati. Yakinilah, di lain hari, kita akan lebih bahagia daripada ini."









Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Minggu, 27 Oktober 2013

maaf, aku masih cinta !!!

0 komentar
Tak perlu jadi yang paling pintar untuk tahu bahwa kenyataan tak selamanya sesuai harapan. Kita yang semula sulit terpisahkan, kini bertolak belakang. Dulu, kamu hanya ingin denganku, aku juga hanya ingin denganmu. Tapi ternyata hanya keinginanku yang terus bertahan seperti itu.pho

Dari hati yang terdalam, izinkan aku mengucap maaf. Maaf, aku terlanjur mencintamubegitu dalam. Maaf, aku merasa memilikimu, dan masih ingin begitu hingga sekarang. Maaf, tak seperti kamu, aku gagal menerima keadaan bahwa kita sudah tak sejalan.

Entah siapa yang semestinya kusalahkan; ekspektasi yang ketinggian, atau semesta yang terlalu terlambat untuk menyadarkan. Aku butuh lebih dari sekadar waktu, untuk memahami bahwa kita sudah tidak seperti dulu lagi. Untuk memaklumi, bahwa hubungan kita sudah tidak seakrab dulu lagi. Untuk mengerti, bahwa aku sudah tidak seberarti dulu lagi. Khayal masih menerbangkanku begitu tinggi, tanpa kusadari bahwa sepasang tanganmu tak ada untuk menangkapku nanti.

Sungguh, aku turut bahagia jika kamu baik-baik saja. Namun apakah kamu tahu bahwa ‘telah terganti’ ialah tamparan keras bagi hati?

Kuharap kamu pernah mengajariku agar mengerti bahwa kelak posisiku akan terisi. Agar bisa kuterima bahwa bukan lagi aku yang kamu butuhkan saat ini.

Lalu aku bisa apa? Sementara luka kujahit sendiri, kamu di sana sudah tak lagi ambil peduli. Andai sedikit saja kamu mau menoleh lagi, lihat aku. Masih di sini, masih membuka hati, masih menganggap kamu lebih dari berarti.

Aku belum terbiasa untuk mengakui bahwa dia yang lebih bisa. Aku belum mampu untuk mengakui bahwa kini dialah tujuanmu. Kukira aku selamanya jadi yang kamu butuhkan, ternyata itu sebatas harapan. Kupikir tak ada yang bisa sepertiku dalam hidupmu, ternyata kamu menemu ia yang dengan mudah menggeser seorang aku.

Perubahan ini terjadi tanpa persiapan, kesadaran ini datang tanpa keberadaanmu. Maaf, bila yang kubutuhkan masihlah kamu di saat kamu sama sekali tidak. Kini, izinkan aku untuk membenahi lagi serpihan-serpihan yang masih berbentuk retakan. Sementara kamu, pergilah dengan sepasang tangan yang kausebut kebahagiaan.

Aku di sini, akan belajar merelakan posisi yang sudah terganti.









Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Kamis, 24 Oktober 2013

Aku dan StarkLED

2 komentar
Berawal dari lampu kamar kontrakan merk “Terkenal” yang tiba-tiba padam saat aku tengah disibukkan dengan garapan tugas kuliah. Aku langsung tancap gas beli lampu baru di Toko tak jauh dari Kontrakanku. Awalnya aku minta lampu merk “Terkenal” itu lagi, tapi ternyata kosong, dan pemilik toko menyodorkan Lampu StarkLED. Nah disitulah awal mula aku mengenal “StarkLED, Lampu LED murah berkualitas hematnya dari hari pertama”.

Kesan pertama pertemuanku dengan StarkLED, langsung terasa setelah menyalakan lampu StarkLED. Dibanding merk “Terkenal”, ternyata lampu StarkLED lebih terang dibanding merk lain.


Ini buktinya...







Nah.. bukan cuma itu yang jadi pembeda StarkLED, memang bener kalau StarkLED, Lampu LED murah berkualitas hematnya dari hari pertama, lihat nih perbandingan hemat lampu merk “terkenal” dengan StarkLED :





“StarkLED, Lampu LED murah berkualitas hematnya dari hari pertama” Juga dikenal sebagai lampu ramah lingkungan, karena :

1. bahan baku dari lampu StarkLED tidak mengandung bahan mercuri atau sejenis bahan beracun.

2. Cahaya lampu StarkLED tidak panas dan tidak memancarkan sinar Ultraviolet (UV) yang dapat merusak mata. 


Nah,, saat itulah tidak hanya di kamar kontrakan, tetapi juga di rumah asal aku mulai memasang lampu StarkLED

Diruang tamu dan ruang keluarga, aku memasang lampu tipe LED, SMD 5050 karena pancaran dan terang cahaya sebanding dengan 11W lampu hemat energi (LHE)

Dan di depan rumah, aku memasang lampu tipe LED, SMD 2835 karena Pancaran dan terang cahaya sebanding dengan 16W lampu hemat energi (LHE).





Istimewanya lagi, sampai sekarang belum ada satupun lampu StarkLED dirumahku yang mati. Memang bener lampu StarkLED, Lampu LED murah berkualitas hematnya dari hari pertama. !!! ^_^












Read more...

Senin, 21 Oktober 2013

AKU DAN OPPO N1

5 komentar
Berawal dari bus kota yang aku tumpangi setiap hari, saat itu ada beberapa anak SMA yang sedang ngobrol asyik, dalam pembicaraan aku mendengar mereka membahas tentang smartphone terbaru. Setelah itu ada cletukan salah seorang dari mereka bilang “OPPO”. Awalnya aku penasaran, apa sih itu OPPO ? Apa itu nama restaurant ? hotel ? atau apa ? Setelah itu iseng-iseng deh aku searching, dan ternyata OPPO adalah produsen elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, China yang didirikan pada tahun 2004. OPPO dulunya memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, Portable Media Player, LCD TV, eBook, DVD, dan Disc Player. Barulah pada tahun 2008 OPPO mulai menggarap pasar Smartphone. Maklum saja, aku baru pertama kalinya dengar kata “OPPO”. Benar saja, ternyata barulah pada April lalui OPPO untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di pasar Indonesia secara resmi. Akan tetapi sebelum memasarkan produknya ke Indonesia, OPPO terlebih dahulu melebarkan sayapnya ke beberapa negara seperti, Amerika, Vietnam, Thailand, Rusia, dan Qatar. Sejak saat itu OPPO terus melakukan promosi dalam rangka memperkenalkan kualitas brandnya melalui iklan TV, Internet, Media Cetak dll. 

Mulai saat itu, aku mencoba mencari informasi produk smartphone dari OPPO, sampailah aku melihat video - video OPPO N1 ini :







Wiiiiihhh.. setelah melihat Video itu, aku mulai penasaran dengan smartphone OPPO N1. Aku lalu searching tentang spesifikasi OPPO N1 itu. Ternyata spesifikasi dari OPPO N1 adalah :


Nah loo.. setelah melihat spesifikasi dan info-info mengenai OPPO N1 di Internet aku tambah tertarik dengan OPPO N1. Bagaimana tidak ? Coba anda bayangkan, ponsel ini dilengkapi dengan chip imaging hasil pengembangan antara Oppo dengan Fujitsu. Selain itu, lensa dari kamera ini terdiri dari 6 bagian, membuatnya menjadi ponsel Android pertama dengan fitur semacam ini. Gilee kan broo...

Keunikan lainnya, kameranya dapat diputar hingga 206 derajat. Dengan sudut seperti itu, kameranya bisa diputar ke belakang dan ke depan sekaligus. Dengan fitur ini, kita gak perlu lagi pake dual camera. smartphone juga dilengkapi dengan sebuah panel sentuh belakang seluas 12 cm persegi. Pengguna dapat menggulirkan layar, menekan pilihan pada layar, dan mengambil foto melalui panel sentuh belakang yang dinamakan O-Touch. OPPO N1 juga membuat tampilan sistem operasi sendiri yang dinamakan ColorOS yang dikembangkan selama 10 bulan. Tampilan tersebut berbasis Android 4.2 (Jelly Bean). Seperti dikutip dari Engadget, pengembangan ColorOS melibatkan 243 developer, 20.000 penguji, dan 43 paten baru. 

Dari segi hardware, OPPO N1 hadir dengan spesifikasi yang cukup gahar, seperti prosesor Qualcomm Snapdragin 600 quad-core berkecepatan 1,7 GHz, GPU Adreno 320, dan RAM 2 GB.

Layar yang digunakan berjenis IPS dengan bentang 5,9 inci. Layar ini mendukung resolusi full HD dengan tingkat kerapatan 377 pixel per inci. Layarnya diklaim super sensitif, mengizinkan pengguna untuk mengoperasikannya, meski sedang menggunakan sarung tangan dan pena.

Nah.. dari spesifikasi yang udah aku jelasin tadi, wajarkan kalau aku tertarik banget sama ponsel yang satu ini ???   Udah keren, canggih pula..



Semoga aja deh, aku bisa dapet gadget yang super duper keren ini.. Amin.. ^_^








Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...