Selasa, 30 April 2013

Beri Aku Waktu

0 komentar




Tak mudah..
Untuk menghapus semua rasa..
Terlalu sulit..
Untuk melepaskan hati yang sudah tertambat kuat..

Ini cinta..
memang sudah di luar duga..
ia masuk melalui sel darahku..
Dan telah menjadi bagian dalam detak jantungku..

Terlalu berat..
Untukku terus mencoba..
Untuk bisa melupakanmu..
Untuk bisa menghapus memori tentangmu..

Tapi biar ku coba..
Entah sampai kapan ku bisa..
Beri saja aku waktu,
Biarkan aku terbiasa..
dan semuanya menjadi bisa..

Aku, Kamu jadi biasa..
bersama tanpa adalagi rasa..






Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!


Read more...

Kau Bukan Untukku..!! (Created : "Nok~DS)

0 komentar



Wajahmu.. Hatimu.. dan Tentang Dirimu.. Masa laluku..
Berada di dalam hatiku..
Sejak awal bertemu, aku tau rasa itu..
Namun tak mungkin aku untuk memilihmu..
Dan tak mungkin untukku tuk ngkapkan cintaku,
untuk menggapai cintamu..


Walau rasa di hati inginku memilikimu..

Jika harus berkorban walau harus menunggu selamanya..

Aku tau, Kau Bukan Untukku..




Created : "Nok~DS




Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Menjadi Pemenang Dalam Cinta !!

0 komentar




Bro, kebanyakan orang melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian gebetannya, apalagi ketika merasa tersaingi menjadi pria paling menarik bagi sang wanita. Apabila saingannya memberikan kado, maka mereka memberikan kado lebih mahal. Simplenya: Ngarep. Saya seringkali mengibaratkan ini dengan analogi seorang pelari. Bayangkan target Anda adalah pelari yang berada di urutan nomor dua dan sedang mengejar si pelari nomor satu, sementara Anda berada di urutan ke tiga. Tujuan fokus dan gol Anda tentu saja untuk menjadi yang pertama dan membuat target Anda, si pelari nomor dua, bisa melihat dan mengejar Anda.


Anda akan melakukan segara cara untuk dapat membuat lawan Anda kalah atau menjadi lebih lambat dalam bergerak. Anda mungkin akan berteriak memanggil nama si nomor dua berharap agar dia menengok dan terkejut. Anda mungkin akan berbuat sedikit curang dengan meneriaki si nomor satu, atau mungkin Anda akan melemparkan botol minuman atau apapun yang dapat membuat lawan Anda bingung dan terjatuh.

Sayangnya, ketika Anda ngarep maka apapun usaha yang Anda kerjakan tidak akan mampu membuat Anda menang.

Pelari nomor dua tidak akan memusingkan dan memikirkan pelari nomor tiga, karena dia sibuk memikirkan bagaimana caranya mengalahkan pelari nomor satu. Ketika Anda berada di posisi ke tiga dan ngarep setengah mati mengejar gebetan Anda di posisi ke dua, sayangnya gebetan Anda sama sekali tidak akan memikirkan Anda karena dia sedang sibuk memikirkan bagaimana cara mengejar pria yang disukainya. Pria yang berada di posisi nomor satu.

Apabila Anda menganggap bahwa pria nomor satu adalah saingan Anda, maka Anda salah besar. Karena si pelari nomor satu tidak akan pernah perduli pada apapun yang dikerjakan si pelari nomor dua atau tiga atau berapapun. Kenapa? Karena dia adalah si nomor satu dan dia tidak akan ambil pusing apapun yang dikerjakan oleh pelari nomor dua. Dia tahu dia adalah pelari nomor satu dan yang lain tidak punya cukup kemampuan untuk dapat mengalahkan dia.


Bro, sama seperti halnya dalam dunia bisnis, dalam romansa, dan dalam berbagai dinamika sosial lainnya, orang yang ngarep secara langsung sudah menunjukkan posisinya sebagai pengikut atau pelari nomor dua dan tiga. Dan Anda tidak akan pernah dapat menjadi nomor satu atau mendapatkan target Anda, apabila Anda terus melakukan apa yang selama ini Anda lakukan. Anda harus mengambil mental pemenang, bukannya pencundang yang mencari dukungan atau simpati orang lain untuk dapat menyalip si nomor satu atau mendapatkan dia.



Jadi apa yang harus Anda lakukan saat ini?





Perbaiki dulu kualitas diri Anda, pastikan paragdima, konsep berpikir Anda sudah kuat, pastikan kemampuan Anda memang sebanding dengan apa yang Anda katakan, berhentilah menggunakan cara-cara licik, berhentilah ikut-ikutan cara PDKT orang lain ataupun cara-cara PDKT yang selama ini tidak membawa Anda kemana-mana. Berhentilah sejenak, dan pikirkan apa sih yang bisa Anda tingkatkan lagi? Apa sih yang bisa Anda pelajari lagi untuk menjadi Pria dengan kualitas nomor satu...





Sumber Artikel Dari: http://cybermanado.blogspot.com







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sabtu, 27 April 2013

Di PHP-in ?

0 komentar




Khusus bagi kamu yang merasa di PHP-in atau mungkin cinta kamu tak terbalas, yang bikin hati kamu jadi gak menentu, kacau, galau, dan tak tahu harus bersikap bagaimana, berikut 11 Tips dan cara mengatasi masalah di PHP-in atau Cinta tak terbalas :

  1. Terima kenyataan bahwa si dia tidak merasakan perasaan yang sama. Jika terus percaya dan berharap, usaha move on pasti semakin sulit dilakukan.
  2. Pahami alasan mengapa dia seperti itu, mengerti dengan baik alasan tersebut bisa membantu anda cepat-cepat melupakannya
  3. Stay positive. Maksudnya, jangan biarkan situasi ini mempengaruhi perasaan anda seluruhnya. Patah hati karena di PH-in atau Cinta tak terbalas bukan akhir dari dunia.
  4. Melupakan seseorang yang dicinta memang tdak semudah mengembalikan telapak tangan. Namun, Anda bisa mencoba dengan cara lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, teman. Yakinlah masih ada orang yang perhatian dan menyayangi kita.
  5. Punya pekerjaan atau Hobi tertentu ? Jika belum, temukan dengan segera. Menyibukkan diri dan menjaga diri tetap sibuk juga bermanfaat untuk mengalihkan perhatian Anda.
  6. Di PHP-in atau cintanya tak terbalas memang menyakitkan. Namun bukan berarti masa depan anda sudah hancur. Tetaplah berusaha FOKUS demi kehidupan masa depan Anda.
  7. Jika si dia tidak bisa merasakan perasaanmu, jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Percayalah suatu hari nanti Anda akan menemukan pasangan yang ideal dan yang baik buat anda.
  8. Melakukan pelarian memang bukan saran yang terbaik Tapi anda boleh mencoba berkencan dengan beberapa orang. Ingat, jika anda tidak berniat serius, jangan sampai menyakiti hati teman kencan anda. Senua ini dilakukan agar Anda lekas move on.
  9. Jika anda sudah pernah merasakan pengalaman yang serupa, itu artinya Anda bisa menjalaninya sekali lagi.
  10. Hentikan diri Anda dari percakapan yang melibatkan dia. Berusaha menggali luka tidak akan memperbaiki perasaan anda.
  11. Tanyakan kepada diri Anda, "Kenapa aku masih berharap kepada orang yang tidak serius dan benar-benar mencintaiku ?" berkali-kali. Anda akan sadar dan akhirnya move on.




Semua itu hanyalah gambaran bagi kamu bahwa ada yang lebih penting dari pada terus memikirkan dan berharap dari sesuatu yang tidak pasti.

"Kita hidup memang karena cinta, tapi kita tidak boleh mati hanya karena satu cinta.."

Cobalah untuk mencari dan melakukan sesuatu yang bisa membuat kamu senang. Yakinkan diri, kesenangan hatimu adalah patut diutamakan daripada terus memikirkan atau berharap si dia yang tidak serius denganmu.

"Karena pada akhirnya, kecintaanmu pada dirimu sendirilah yang akan menjadi sumber kekuatanmu.."






Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Puisi Cinta Seorang Akuntan

0 komentar





Wahai Kekasihku..


Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku


Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva


Wahai mutiara kalbu ku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang
ditelan waktu


Wahai bidadariku
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita..
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita
selamanya
Jika di hari closing nanti, Tidak ada
kecocokkan saldo..
mungkin cinta kita harus dijurnal balik...









Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Raja dengan Satu Mata dan Satu Kaki

1 komentar




Syahdan di suatu negeri dipimpin oleh seorang Raja yang terkenal tangguh dan pemberani. Raja tersebut sangat terkenal keberanian dan kegarangannya dalam peperangan. Tetapi sayang raja tersebut hanya memiliki satu mata dan satu kaki akibat luka-luka dari peperangan yang berkali-kali dilaluinya.

Suatu ketika sang raja meminta kepada para seniman di seluruh negeri untuk melukis potret dirinya. Satu pesannya, raja meminta agar lukisan yang dihasilkan dapat menggambarkan kebesaran dirinya dengan sesungguhnya dan apa adanya.

Tetapi tak satupun pelukis terkenal yang berani melukis sang raja apa adanya dengan cacat satu mata dan satu kaki. Para pelukis terkenal tersebut merasa tidak akan dapat menggambarkan kebesaran yang dimiliki sang raja. Dan juga mereka merasa takut raja menjadi murka karena lukisan yang dihasilkan justru menunjukkan kelemahan sang raja.

Tanpa dinyana, seorang pelukis muda memberanikan dirinya memohon kepada raja untuk diperbolehkan melukiskan kebesaran dan kehebatan sang raja. Raja pun mengijinkannya dan memberinya waktu satu bulan untuk menyelesaikan lukisan tersebut.

Waktu satu bulan pun berlalu dan tiba saatnya pelukis muda tersebut menyampaikan hasil lukisannya Kepada sang raja. Banyak pelukis2 terkenal dari seluruh negeri yang turut menanti bagaimana hasil lukisan pelukis muda tersebut.

Ternyata dalam lukisan tersebut pelukis muda menggambarkan sang raja sedang berburu dan membidik dengan memejamkan satu mata serta menekuk salah satu kakinya.
Raja pun sangat puas dan berterima kasih atas lukisan yang dihasilkan pelukis muda tersebut.



Seperti halnya kebanyakan dari kita, seringkali dalam melihat seseorang atau diri sendiri hanya ter-fokus pada kekurangan dan kejelekannya saja, sehingga sering kali berakibat timbulnya rasa pesimis dan pikiran negatif. Padahal jika kita mau kita dapat mem-fokus-kan pada kelebihan dan kekuatan yang kita miliki untuk menggambarkan diri kita, serta bersikap optimis dan selalu berpikir positif.







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Memo Dari Tuhan

1 komentar




Tanggal: Hari ini
Kepada: Kamu/Anda
Dari: Tuhan
Perihal: Dirimu
Reff: Hidupmu


Saya, Tuhanmu, Hari ini Saya akan menangani semua masalah anda. Harap diingat bahwa Saya tidak butuh bantuan anda.

Jika kehidupan yang anda jalani saat ini membawa anda pada situasi yang tidak dapat anda tangani maka janganlah coba-coba untuk mengatasinya. Mohon letakkan permasalahan anda tersebut pada kotak ADT (Akan Diselesaikan Tuhan). Semuanya akan diselesaikan, tapi dalam ukuran waktu Saya, bukan anda.

Setelah masalah diletakkan dalam kotak, jangan pernah anda kembali memperhatikannya, kembali menengoknya dan mengkhawatirkannya kembali. Sebaiknya anda fokus pada hal-hal lain indah yang sudah dan akan hadir dalam hidup anda.

Jika anda mengalami hal-hal buruk dalam pekerjaan, pikirkan orang lain yang tidak memiliki pekerjaan selama bertahun-tahun.

Jika hubungan cinta anda atau kondisi keluarga anda semakin memburuk, pikirkan orang lain yang tidak pernah merasakan rasanya mencintai dan dicintai.

Jika anda sedih karena tidak bisa menikmati libur akhir pekan, pikirkanlah seorang janda miskin yang harus bekerja hampir seharian dan seminggu penuh untuk memberi makan anak-anaknya.

Jika tiba-tiba mobil/kendaraan anda rusak di tengah jalan yang sepi dan jauh dari pertolongan, pikirkan orang lain yang tidak memiliki kaki atau lumpuh yang tidak dapat berjalan normal.

Jika anda tiba-tiba melihat rambut anda sudah mulai memutih beruban, pikirkanlah pasien kanker yang rambutnya rontok karena harus menjalani kemoterapi.

Jika anda bingung memikirkan dan merenung tentang hidup dan menanyakan maksud Saya terhadap hidupmu, maka bersyukurlah karena masih banyak orang yang tidak memiliki kesempatan untuk berpikir.

Jika anda menganggap diri anda telah menjadi korban dari ketidaktahuan orang lain, ketidakpedulian orang lain atau ketidaktoleransian orang lain atau yang lebih buruk lagi, mungkin anda juga termasuk salah satu dari mereka yang intoleran dan tidak peduli.

Jika anda memutuskan untuk meneruskan surat ini kepada orang lain, maka anda mungkin telah menyentuh hidup mereka dengan cara yang tidak pernah anda tahu!

Terima kasih.


~Tuhan~




Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Gajah Yang Terkekang

0 komentar


Suatu hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di dalam perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk gajah-gajah liar agar menjadi mudah dijinakkan dan digunakan membantu keperluan perkebunan.

Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.

Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"

Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."

Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"



Pesan: Seperti si gajah, beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal kita mampu, hanya karena kita pernah gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup.






Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Jumat, 26 April 2013

Berdamai dengan Masalah!

0 komentar




Suatu hari seorang professor memulai sebuah kelas dengan mengangkat gelas berisi air. Ia mengangkat gelas tersebut dan bertanya kepada siswanya, “Berapa kira-kira berat gelas ini?”

“Satu ons!” “Dua ons!” Tiga ons!”… terdengar jawaban bersahutan dari siswa-siswanya.

”Saya tidak begitu pasti sampai saya menimbangnya,” kata professor

“tapi pertanyaan saya adalah apa yang terjadi jika saya mengangkatnya selama semenit?”.

“Tak kan terjadi apa-apa”, kata siswa-siswa tersebut.

“Baik, jika saya mengangkatnya selama satu jam?” tanya professor.

“Tangan Anda akan terasa pegal”, jawab para siswa.

“Kalau saya angkat selama seharian penuh?”

“Tangan Anda akan sakit, bahkan mungkin bisa terluka otot-ototnya dan Anda harus dirawat di rumah sakit tentunya”, jawab salah satu siswa dan disambut tawa seluruh siswa di kelas tersebut.

“Tepat sekali”, jawab professor. “Tapi apakah kesakitan saya tersebut disebabkan karena berat gelas tersebut berubah?” lanjut professor.

“Tidak,” jawab siswa serentak, “itu karena otot-otot Anda menerima tegangan yang terlalu lama”.

Profesor kembali bertanya, “Lalu apa yang harus saya lakukan?”

Seisi kelas terdiam. Tiba-tiba salah seorang siswa menjawab, “Letakkan gelas tersebut”.

“Excactly, tepat sekali!” jawab sang professor. “Problem dan masalah dalam hidup dapat diibaratkan mengangkat gelas ini. Camkan kata-kata ini, mengangkatnya lebih lama akan membuatmu merasa pegal. Mengangkat lebih lama lagi dapat membahayakanmu, bahkan dapat membunuhmu.”

“Sangat penting berpikir tentang tantangan-tantangan dalam hidup, tapi akan LEBIH PENTING meletakkannya sejenak setiap mengakhiri hari saat kalian semua beranjak tidur dan tidak membawanya bersama tidurmu. Dengan begitu kalian tidak akan merasa tertekan, kalian bangun di pagi hari dengan rasa segar, kuat dan tegar menghadapi setiap tantangan dan masalah yang datang.”

Pelajaran:


“kegagalan bukanlah suatu masalah yang besar. Anda harus pernah merasakannya untuk mengetahui apa arti sebuah kesuksesan. Banyak orang tidak siap dengan sebuah situasi kegagalan. Belajarlah dari kegagalan meski itu terjadi berkali-kali!”







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Your Life.. Your Choice !!!

0 komentar


Saya mengajak Anda untuk sejenak merenungkan hidup setelah berjam-jam menghadapi kepenatan dan kesibukan dalam hidup. Pekerjaan, percintaan, sekolah, semua melarutkan kita dalam keterlenaan untuk memutuskan sesuatu dalam hidup.

Video ini akan mengajak kita bercermin bahwa dalam sekejap, keadaan bisa berubah. Serta bagaimana kita mengambil keputusan tanpa pernah tahu kita akan berhenti melangkahkan kaki di dunia yang fana ini.



Orang bilang, hidup hanya sekali. Oleh karena itu kita diberi kesempatan untuk hidup sesuai yang kita inginkan. Ada dua kemungkinan dari sudut pandang tersebut. Kita mau hidup untuk bersenang-senang atau hidup sebaik mungkin.

Dalam hidup, kita bisa melakukan keduanya. Namun dalam satu kesempatan, kita hanya bisa melakukan salah satu di antaranya. Sesekali ego kita membuat kita ingin menikmati hidup. Mengapa harus begitu serius? Dunia ini menawarkan banyak hal yang indah dan menyenangkan.

Namun ada pula pribadi yang tak membiarkan dirinya mengalir seperti air begitu saja, karena ia tak mau terlena oleh keadaan. Oleh karena itu ia selalu berusaha hidup seimbang antara dunia dan spiritualnya.

Orang bilang, kebanyakan orang lebih memilih bersenang-senang daripada mengusahakan sebuah kebahagiaan. Ini adalah hidup Anda, apapun pilihan Anda sebaiknya dibekali tanggung jawab agar tak menyesal nantinya. Semoga bermanfaat dan bagikan tulisan ini pada mereka yang Anda sayangi.







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Inspirasi Jendela Kereta Api

0 komentar






Hari itu, di kereta api terdapat seorang pemuda bersama ayahnya. Pemuda itu berusia 24 tahun, sudah cukup dewasa tentu.

Di dalam kereta, pemuda itu memandang keluar jendela kereta, lalu berkata pada Ayahnya.
"Ayah lihat, pohon-pohon itu sedang berlarian"


Sepasang anak muda duduk berdekatan. Keduanya melihat pemuda 24 tahun tadi dengan kasihan. Bagaimana tidak, untuk seukuran usianya, kelakuan pemuda itu tampak begitu kekanakan.

Namun seolah tak peduli, si pemuda tadi tiba-tiba berkata lagi dengan antusiasny,
"Ayah lihatlah, awan itu sepertinya sedang mengikut kita!"

Kedua pasangan muda itu tampak tak sabar, lalu berkata kepada sang Ayah dari pemuda itu.
"Kenapa ANda tidak membawa putra Anda itu ke seorang dokter yang bagus?

Sang Ayah hanya tersenyum, lalu berkata. "Sudah saya bawa, dan sebenarnya kami ini baru saja dari rumah sakit. Anak saya ini sebelumnya buta semenjak kecil, dan ia baru mendapatkan penglihatannya hari ini"

Sahabat, setiap manusia di planet ini memiliki ceritanya masing-masing. Jangan langsung kita men-judge seseorang sebelum kita mengenalnya benar. Karena kebenaran boleh jadi mengejutkan kita. Selalu berprasangka baik kepada setiap orang, karena itu yang diajarkan nabimu, dan itulah cara yang baik untuk hidup...





Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Kisah Sedih Seekor Kupu-kupu (Motivasi)

0 komentar


Suatu hari, seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari, lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam talon kupu-kupu itu ketika berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.

Kemudian, kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya, dia telah berusaha semampunya dan tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya, orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap­-sayapnya mengerut.

Orang tersebut tentu mengamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-­kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Betapa malangnya kupu-kupu tersebut. Karena ketidakmengertian seseorang, ia jadi kehilangan hak hidupnya yang sempurna dan layak. Kebaikan dan ketergesaan orang tersebut malah menghambat per­juangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil. Padahal, lubang kecil itu adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya, sehingga kupu-kupu akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Pelajaran sangat berharga bisa kita petik dari kisah seekor kupu-kupu di atas bahwa Tuhan lebih tahu mana yang baik untuk kita, sekalipun kelihatannya jalan untuk itu sukar dan sulit. Dan, sesuatu yang kelihatannya mudah dan sangat masuk akal untuk dilakukan terkadang tidak membawa keberuntungan.




Tuhan lebih tahu mana yang baik untuk kita, sekalipun kelihatannya jalan untuk itu sukar dan sulit. Dan, sesuatu yang kelihatannya mudah dan sangat masuk akal untuk dilakukan terkadang tidak membawa keberuntungan.






Sangat menyedihkan memang, ketika sebuah mat baik tidak menghasilkan sesuatu yang baik. Atau, sebuah pertolongan dan simpatik, tidak membawa kemudahan dan keringanan. Seolah-olah tidak ada keadilan dan keseimbangan.

Tapi, inilah bukti bahwa kehidupan ini ada yang mengatur, dan manusia tidak berhak menafikan Sang Pengatur. Yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Tuhan. Sebab, Tuhan memiliki pertimbangan yang tidak bisa kita sangka-sangka, sekalipun dengan pikiran yang logis. Tuhan punya cara sendiri untuk membuat apa pun dan siapa pun bahagia, sekalipun kadang proses menuju kebahagiaan itu cukup sulit.

Jadi, bahagia itu tercipta, jika kita memintanya pada yang memberi kebahagiaan. Jenis kebahagiaan apa pun itu. Kebahagiaan untuk tumbuh menjadi pribadi, kebahagiaan yang berhubungan dengan pasangan hidup, kebahagiaan yang bersinggungan dengan orang banyak, dan lain sebagainya.

Janganlah kita berpikir, jika proses hidup sulit, maka akan sulit tiba pada tink temu kebahagiaan. Atau sebaliknya, bila proses hidupnya mudah, maka dia akan bertemu dengan mudah pula dengan kehidupan bahagia. Itu adalah pemikiran yang pendek dan sempit. Jangan pernah lupa jika proses yang sulit itu adalah ujian Tuhan, yang punya kompensasi besar bila kita bisa melaluinya. Kompensasi itu adalah, kebahagiaan lahir batin. Dan siapa tahu, mereka yang mendapat kemudahan dalam proses awalnya, pada akhirnya nanti, Tuhan akan memberikan ujian berupa kesulitan. Bukankah Tuhan sangat berhak mengotak­-atik nasib ciptaan-Nya?

Kupu-kupu di atas ada­lah bukti nyata bahwa ia menjadi kupu-kupu yang indah, yang bisa terbang bebas dan mengisap nectar-­nektar, adalah tidak melalui proses yang mudah. Ia harus melalui metamorfosis yang tidak sederhana.

Perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan pequangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita­cita dan harapan yang kita minta.

Jangan khawatir untuk tidak mendapat kebahagiaan. Sebab, kebahagiaan adalah hak setiap sesuatu, setiap orang, setiap pasangan. Tuhan terlalu mulia jika mesti menuruti kemauan kita, sekalipun itu balk. Tuhan punya kasih sayang yang tak pernah kita sangka. Kasih sayang itu akan diberikan jika kita rela kemauan kita tidak terwujud, tertunda, atau mengalami proses yang sulit.


Tuhan terlalu mulia jika mesti menuruti kemauan kita, seka lipun itu balk. Tuhan punya kasih saying yang tak pernah kita sangka. Kasih saying itu akan diberikan
jika kita rela kemauan kita tidak terwujud, tertunda, atau mengalami proses yang sulit.






Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Profil Fakultas Ekonomi Unnes

0 komentar




Fakultas Ekonomi adalah satu dari 8 fakultas yang ada di UNNES yang dipimpin oleh Dr. S. Martono, M.Si sebagai Dekan dan dibantu oleh 3 orang pembantu dekan
Pembantu Dekan 1 : Dr. Muhammad Khafid, S.Pd. M.Si.
Pembantu Dekan 2 : Amir Mahmud, S.Pd., M.Si
Pembantu Dekan 3 : Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si.



VISI
Fakultas Ekonomi bertaraf internasional, yang sehat, unggul dan sejahtera sebagai pusat keunggulan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi dengan menjunjung tinggi kejujuran, etika dan tanggung jawab sosial.

MISI
  1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi.
  2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi.
  3. Mengembangkan kerjasama yang bermutu di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi dengan lembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha baik dalam maupun luar negeri.

TUJUAN
  1. Menghasilkan lulusan yang berkompeten, memiliki kemampuan akademik, vokasional dan/atau profesional, di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dunia kerja, jujur beretika dan memiliki tanggung jawab sosial .
  2. Menghasilkan penelitian yang bermutu di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat.
  3. Mengabdi kepada masyarakat di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi sebagai wujud tanggung jawab sosial.
  4. Menjalin kerjasama yang sinergis dengan lembaga lain baik dalam maupun luar negeri di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi.



Fakultas Ekonomi adalah salah satu fakultas dari 8 fakultas yang ada di Universitas Negeri Semarang, terletak di desa Sekaran kecamatan Gunungpati pada posisi latitude 7° 2’59.45″S dan longitude 110°23’51.29″E





Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Bendera Unnes

0 komentar







Bendera Unnes, bendera Fakultas, dan bendera Program Pascasarjana berbentuk empat persegi panjang, berisi lambang Unnes dan tulisan dengan warna dan makna masing-masing.
  1. Bendera Unnes berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna kuning mengandung makna keluhuran, berisi gambar lambang Unnes.
  2. Bendera Fakultas Ilmu Pendidikan berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna hijau daun mengandung makna kesegaran, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F I P dan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN warna kuning
  3. Bendera Fakultas Bahasa dan Seni berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna ungu terang mengandung makna keindahan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F B S dan FAKULTAS BAHASA DAN SENI warna hitam
  4. Bendera Fakultas Ilmu Sosial berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna merah mengandung makna kemajuan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F I S dan FAKULTAS ILMU SOSIAL warna kuning
  5. Bendera Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna biru laut mengandung makna kewibawaan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan FMIPA dan FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM warna hitam
  6. Bendera Fakultas Teknik berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna oranye mengandung makna kegairahan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F T dan FAKULTAS TEKNIK warna kuning
  7. Bendera Fakultas Ilmu Keolahragaan berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna putih mengandung makna kesehatan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F I K dan FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN warna hitam
  8. Bendera Fakultas Ekonomi berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna biru tua mengandung makna kesejahteraan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F E dan FAKULTAS EKONOMI warna kuning
  9. Bendera Fakultas Hukum berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna merah maroon mengandung makna kebenaran, berisi lambang Unnes serta bertuliskan F H dan FAKULTAS HUKUM warna kuning
  10. Bendera Program Pascasarjana berbentuk empat persegi panjang dengan rasio 2 : 3, berwarna hitam mengandung makna kemapanan, berisi lambang Unnes serta bertuliskan PPs dan PROGRAM PASCASARJANA warna kuning.




Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Visi, Misi, Dan Tujuan UNNES

0 komentar






Visi

Visi Unnes adalah:
Menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020.


Misi

Misi Unnes adalah:
  • Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul dan bertaraf internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan. 
  • Mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan bermanfaat. 
  • Mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi nilai nilai konservasi. 



Tujuan

Unnes bertujuan:
 
  • menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki kompetensi unggul. 
  • menghasilkan karya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga yang bermakna dan bermanfaat. 
  • menghasilkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang berlandaskan nilai-nilai konservasi 








Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sejarah Universitas Negeri Semarang (UNNES)

0 komentar



Sejarah Singkat

Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk melaksanakan pendidikan akademik dan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu, teknologi, olah raga, seni, dan budaya.

UNNES telah berdiri sejak tahun 1965 di kota Semarang, kota tua yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah. Dengan tujuh fakultas dan satu program pascasarjana, saat ini UNNES mendidik tidak kurang dari 22.000 mahasiswa yang tersebar dalam jenjang program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.

Sejarah perkembangan Universitas Negeri Semarang yang sebelumnya bernama IKIP Semarang telah dimulai dengan berdirinya berbagai lembaga pendidikan guru di atas SMTA. Lembaga-lembaga pendidikan guru tersebut adalah: Middelbaar Onderwijzer A Cursus (MO-A) dan Middelbaar Onderwijzer B Cursus (MO-B). Keduanya merupakan lembaga pendidikan yang disiapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang bertujuan untuk menyiapkan guru-guru SMTP dan SMTA. Kursus MO-A dan MO-B diselenggarakan di Semarang sampai dengan tahun 1950. Dengan Peraturan Pemerintah No. 41/1950, Kursus MO-A dijadikan Kursus B-I dan Kursus MO-B dijadikan Kursus B-II yang diselenggarakan sampai dengan tahun 1960.


Selanjutnya perkembangan Unnes dapat dilihat dari tahapan-tahapan sebagai berikut.

Periode 1960-1963: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Sekolah Tinggi Olahraga (STO)

Tanggal 1 Januari 1961, dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan, Pengajaran dab Kebudayaan No. 108487/S tanggal 27 Desember 1960, Kursus B-I dan Kursus B-II diintegrasikan ke dalam Universitas Diponegoro menjadi sebuah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada tahun 1963, Jurusan Pendidikan Jasmani yang semula bagian dari Kursus B-II dipisah menjadi Sekolah Tinggi Olahraga (STO) yang berdiri sendiri di bawah Departemen Olahraga. Perubahan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Olahraga No.23 Tahun 1963 tanggal 19 April 1963.


Periode 1963-1965: Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta cabang Semarang

Sementara FKIP Undip menjalankan program-program di dalam struktur Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), pada tahun 1962 oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Pengajaran (PD&K) didirikan pula lembaga pendidikan guru yang baru, yaitu Instiut Pendidikan Guru (IPG) dengan fungsi dan tujuan yang sama dengan FKIP. Untuk menghindari dualisme dalam pendiidkan guru tingkat pendidikan tinggi, Presiden RI dengan keputusan No. 1/1963 tanggal 3 Januari 1963, menyatukan FKIP dan IPG menjadi IKIP yang setara dengan universitas di dalam lingkungan Departemen PTIP. Atas dasar Keputusan Presiden tersebut, Menteri PTIP mendiirkan IKIP melalui Keputusan Menteri PTIP No. 55 tahun 1963 tanggal 22 Mei 1963. Sebagai tindak lanjutnya diterbitkanlah Keputusan Bersma Menteri PTIP dan Menteri PD&K No. 32 tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964 tentang penyatuan FKIP dan IPG di Jakarta, Bandung, Malang dan Yogyakarta ke dalam IKIP. Dengan adanya penggabungan FKIP dan IPG menjadi IKIP, sementara FKIP Undip dan FKIP Undip Cabang SUrakarta dinilai belum dapat berdiri sendiri, maka keluarlah Keputusan Menteri PTIP No. 35 Tahun 1964 tanggal 4 Mei 1964 yang menetapkan: FKIP Undip menjadi IKIP Yogyakarta cabang Semarang dan FKIP Undip cabang Surakarta menjadi IKIP Yogyakarta cabang Surakarta.


Periode 1965-1999: IKIP Semarang

IKIP Yogyakarta cabang Semarabg berkembang dengan pesat. Agar perkembangannya lebih terarah pada masa mendatang, sambil menunggu Keputusan Presiden, Menteri PTIP menerbitkan Keputusan Menteri PTIP No. 40 tahun 1965 tanggal 8 Maret 1965, yang menetapkan IKIP Yogyakarta cabang Semarang menjadi IKIP Semarang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, dan Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik. Selanjutnya berdirinya IKIP Semarang itu diperkuat dengan Keputusan Presiden No. 271 tahun 1965 tanggal 14 September 1965.

Melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 042/O/77 tanggal 22 Februari 1977 program pendidikan guru olahraga kembali lagi ke dalam induknya dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK).
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 52/1982, IKIP Semarang memiliki enam fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.


Periode 1999-2007: Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Dengan terbitnya Keputusan presiden Nomer 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan Medan menjadi universitas, IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri Semarang yang disingkat Unnes. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 278/O/1999 tentang organisasi dan tata kerja Unnes dan No. 255/O/2000 tengang statuta Unnes, nama-nama fakultas di lingkungan Unnes adalah: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Program Pascasarjana.
Berdasarkan surat ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1850/D/T/2006, tanggal 6 Juni 2006 dan Surat Keputusan Rektor Unnes nomor 59/O/2006 tanggal 8 Juni 2006, berdirilah Fakultas Ekonomi (Swadaya) yang diresmikan pada tanggal 29 Juni 2006 oleh Rektor Unnes.



Berdasarkan surat ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. …/D/T/2007, tanggal … maka dibentuklah Fakultas Hukum Unnes yang diresmikan oleh Rektor Unnes pada tanggal 14 Desember 2007.

Dengan berdirinya dua fakultas baru tersebut, maka saat ini Unnes mengelola delapan fakultas dan satu program pascasarjana.


Info Lengkap kunjungi : Unnes.ac.id



Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Selasa, 23 April 2013

APA ARTI HIDUP ???

0 komentar






Coba tanya diri anda masing – masing. Apa arti hidup menurut anda?

Hidup adalah …. .

Coba isi titik – titik yang tersedia setelah kata adalah. Pertanyaan ini sederhana, namun saya yakin isinya pasti beragam. Bisa jadi hidup adalah perjuangan, atau hidup adalah tantangan, atau hidup adalah perjalanan, dll.

Jawaban dari pertanyaan tadi bisa jadi beragam, namun ada satu hal yang perlu diperhatikan : Jawaban dari pertanyaan tersebut mencerminkan keyakinan anda atas kehidupan. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjuangan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjuangan yang harus di perjuangkan. 

Maka dari itu, hari hari dalam hidupnya akan dijalani dengan berjuang. Sedangkan orang yang meyakini bahwa hidup adalah tantangan, akan melihat bahwa hidup yang dijalaninya adalah tantangan yang harus di pecahkan. Dia akan menjalani kehidupannya dengan “memecahkan tantangan”. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjalanan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang harus dicapai tujuannya. Maka dari itu dia akan menjalani kehidupannya dengan “berjalan” diatasnya.


Cara kita meyakini kehidupan akan berimbas ke pola pikir kita. Pola pikir akan mempengaruhi tindakan, dan tindakan akan menghasilkan nasib !!!

Sekarang, bagaimana kita sebagai orang beriman seharusnya memandang kehidupan?



Terjemahan Q.S. Al – Hadid ( 57 ) Ayat 20 :


Ketahuilah, sesungguhanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani; kemudian ( tanaman ) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.


Note that : hidup adalah permainan. Waw, apakah ini berarti yang kita lakukan selagi hidup ini adalah bermain dan bersenang – senang?

Pahami konteks keseluruhan tersebut. Pemahaman yang coba di ajarkan Tuhan melalui (terjemahan) wahyu ini adalah bahwa hidup adalah sebuah permainan yang jangka waktunya pendek, maka dari itu kita harus menjadi pemain dari “permainan kehidupan”, bukannya main – main dalam kehidupan.

Maksudnya?

Pemain adalah mereka yang memainkan permainan dengan serius. Cermati contoh ini : pemain sepak bola. artinya? Mereka yang bermain sepak bola yang serius mengikuti permainan sepak bola dan mematuhi peraturan – peraturannya.

Sekarang perhatikan mereka yang menjadikan dirinya “pemain” sepak bola yang sungguh – sungguh : contoh, Lionel Messi. Apa yang Tuhan berikan kepada Messi yang menjadikan dirinya “pemain” sepak bola? kehidupan yang luar biasa, penghasilan yang melimpah, popularitas, jutaan penggemar, dll.

Itu baru menjadikan diri sebagai “pemain” sepak bola yang notabene dibatasi oleh 2 X 45menit  dalam lapangan rumput persegi dan bola bundar.

Bisa bayangkan apa yang akan Tuhan berikan jika anda menjadi “pemain” dari permainan besar kehidupan? Menjadikan diri anda seorang manusia profesional yang mengikuti peraturan dunia dan “bermain” / menjalani kehidupan dengan serius?

Imagine that !!

Tanya kembali diri anda : Apa arti kehidupan bagi anda?









Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sifat Sifat Orang Berdasarkan Kentutnya

1 komentar






Adil
Orang ini senantiasa berperilaku adil dalam segala kondisi, dia mampu membagi bau kentutnya dengan adil dan merata ke seluruh orang yang ada di sekitarnya.

Akrab
Orang ini memiliki suara kentut yang begitu akrab di pendengaran. Bau kentutnya juga terkesan khas di indra penciuman. Dengan hanya mendengar suara kentut ataupun mencium bau kentut orang jenis ini, kita sudah bisa tahu.., siapakah dia??!

Bijaksana
Orang ini sangat dihargai di masyarakat karena bisa menempatkan diri di mana dan bagaimana dia harus kentut sesuai situasi dan kondisi. Alunan nada kentutnya pun terdengar begitu bijak bagi para pendengarnya.

Baik hati
Orang ini memiliki kentut yang begitu baik hati, kentutnya tidak bersuara juga tidak bau. Kentut jenis ini tidak mengacaukan pergaulan, tidak merusak suasana, dan tidak membuat polusi suara maupun udara.

Boros
Orang ini sangat senang untuk menghambur-hamburkan kentut tanpa berpikir keadaan di sekitarnya. Terkadang, saking borosnya.., kentutnya disertai ampas.

Congkak
Orang ini begitu angkuh, meski sudah jelas-jelas ketahuan kentut sembarangan tapi tidak mau mengakui dan minta maaf.

Cuek
Orang ini sangat santai dengan segala efek yang dikeluarkan oleh kentut, baik itu kentut yang berasal dari dirinya sendiri maupun kentut yang berasal dari pihak lain.

Ceria
Orang ini selalu ceria dengan yang namanya kentut. Dia akan tertawa mendengar dan membau segala jenis kentut, baik itu kentut sendiri maupun kentut orang lain.

Dewasa
Sifat orang ini bisa menjadi contoh dan panutan kita bersama, dia bisa menerima kenyataan kalau dia ketahuan kentut di depan orang lain dan kentutnya itu memiliki aroma khas yang tidak menyenangkan.

Enerjik
Orang ini memiliki spirit yang kuat. Dia akan mengeluarkan segala daya upaya yang dimiliki untuk mengeluarkan kentut yang dimilikinya pula. Saking enerjiknya, terkadang orang ini bermandikan keringat untuk berhasil mengeluarkan kentut enerjiknya.

Fleksibel
Orang ini mampu beradaptasi di segala kondisi. Dia bisa dengan mudah menyesuaikan volume bunyi dan ketajaman aroma kentutnya dengan keadaan saat itu.

Goblok
Orang yang mengira dan percaya bunyi kentut yang didengarnya adalah bunyi-bunyian lain. Saking gobloknya, terkadang ketika dia kentut.., dikiranya sedang batuk atau bersin. Lho?!

Haru (bukan harum)
Orang ini memiliki tingkat penghayatan yang jauh di atas rata-rata, cenderung mendahulukan perasaan di banding logika. Ketika kentut, orang jenis ini akan melakukannya dengan penuh haru dan penghayatan.., sehingga kentutnya terdengar begitu syahdu dengan bau yang sangat menyentuh kalbul.

Indah
Orang ini memiliki jiwa seni yang tinggi. Dia mampu mengeluarkan bunyi kentut yang begitu indah dan enak didengar.

Jantan
Jantan dan pemberani adalah karakteristik orang ini. Kentutnya begitu menantang, sehingga orang-orang di sekitarnya pun takut untuk mengomentari efek yang dikeluarkan dari kentut jantan dan pemberani ini.

Kalem
Orang ini memiliki kentut yang begitu kalem. Dikeluarkannya dengan begitu lembut, sopan, santun, dan malu-malu. Entah..apakah aroma yang dihasilkannya juga kalem.

Keras kepala
Orang ini sangat menyebalkan, dia tidak mau menerima kenyataan kalau ternyata kentutnya ini memiliki aroma yang begitu keras.

Lembut
Orang ini memiliki aroma dan nada kentut yang begitu lembut. Dia tidak menjadi polusi udara dan suara yang berarti.

Malas
Orang ini memiliki sifat yang tidak boleh ditiru. Orang ini sangat gemar menahan dan menunda-nunda kentut. Tak jarang, kentutnya ditunda sampai bermalam. Akibatnya, kentut yang sering ditunda-tunda ini akhirnya menggunung yang jika meletus akan menjadi bencana yang begitu dahsyat. Semburan partikel-partikel kentutnya dapat menjangkau radius puluhan meter jaraknya. Demikian juga dengan suara gemuruh ledakan yang dihasilkannya dapat merusak gendang telinga. 







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Senin, 22 April 2013

Dalam Kesendirianku

0 komentar



Dalam Kesendirianku...
Dalam Diamku...
Ku telusuri dalam sepinya jalan hidupku..

Tak terbayang di waktuku..
Di detak jantungku..

Tawa..

Tangis..

Aku dapat dari arti hidup ini..
Semakin dalam ku melangkah, pedih yang ku rasa..

Hidup ini begitu sulit, saat asa dan impian ini menghilang..

Pada-Mu sang pencipta, Aku mengadu..
Berikan cahaya surga-Mu, tuk terangi jalan setapakku..
Read more...

Sayap - Sayap Patah

0 komentar





Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu

Menancapkan rindu
Disudut hati yang beku
Dia retak,hancur bagai serpihan cermin...berserakan
Sebelum hilang di terpa angin

Sambil terduduk lemah
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh
Ku gapai kepingan di sudut hati

Hanya BAYANGAN yang ku dapat
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduan nya

Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah
Tertusuk duri-duri yang tajam
Hanya bisa meratap...Meringis
Mencoba menggapai sebuah pegangan...

Read more...

Minggu, 21 April 2013

Ki Gedhe Sebayu ( Pendiri Tegal )

0 komentar



            Menurut silsilah, Ki Gede Sebayu keturunan darah bangsawan dari Batoro Katong atau Syech Sekar Delima (Adipati Wengker Ponorogo). Ayahnya bernama Pangeran Onje (Adipati Purbalinga). Sejak kecil, Ki Gede Sebayu diasuh oleh eyangnya yaitu Ki Ageng Wunut yang selama hidupnya menekuni Agama Islam. Hal ini membawa dampak bagi perkembangan Ki Gede Sebayu yang tumbuh menjadi anak yang berperilaku ramah dan santun. 

         Setelah menginjak dewasa, Ki Gede Sebayu oleh ayahnya disuwitakan di Keraton Pajang yaitu Kasultanan Adiwijaya. sebagai prajurit tamtama sehingga Ki Gede Sebayu memperoleh pendidikan keprajuritan dan ilmu kanuragan. Ketika Aryo Pangiri berkuasa menggantikan Kesultanan Pajang, Ki Gede Sebayu pergi meninggalkan Pajang menuju Desa Sedayu. Ki Gede Sebayu mempunyai 2 orang anak yaitu Raden Ayu Rara Giyanti Subhaleksana menikah dengan Ki Jadug (Pangeran Purbaya) dan Raden Mas Hanggawana.
             Ketokohan Ki Gede Sebayu mulai nampak ketika terjadi perang antara Kerajaan Pajang dan Jipang. Ki Gede Sebayu bergabung dengan prajurit Mataram bersama Pangeran Benowo untuk menyingkirkan Aryo Pangiri. Ketika itu Ki Gede Sebayu dengan tombak pendeknya menyerang prajurit Pajang sehingga banyak yang tewas dan akhirnya Aryo Pangiri menyerah dan diusir dari Keraton Pajang. Kemudian Keraton pajang diserahkan kepada Pangeran Benowo.

             Setelah selesai pertempuran (1587), Ki Gede Sebayu dan pengikutnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke arah barat dan sampai di Desa Taji (wilayah Bagelan) disambut oleh Demung Ki Gede Karang Lo. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Banyumas (Kadipaten Purbalingga) untuk ziarah ke makam ayah Ki Gede Sebayu dan akhirnya sampai di Desa Pelawangan kemudian menyusuri pantai utara ke arah barat dan sampailah di Kali Gung (Padepokan Ki Gede Wonokusumo). Kedatangan Ki Gede Sebayu bersama rombongan yang bermaksud “mbabat alas” membangun masyarakat tlatah Tegal disambut gembira oleh Ki Gede Wonokusumo. Ki Gede Sebayu mulai menyusun rencana dan strategi untuk melakukan pembangunan yaitu :




1 . Mengatur penempatan para pengikutnya sesuai dengan ketrampilan dan keahlian.


- ahli kerajinan dan pertukangan ditempatkan di pusat perniagaan dan perdagangan


- ahli pertanian ditempatkan di daerah pertanian yaitu dataran rendah dan tinggi


- ahli kemasan, ahli tenun (termasuk keluarga Ki Gede Sebayu) .

2 . Mencoba membudidayakan pertanian basah (persawahan irigasi) dengan membuat bendungan Kali Gung untuk mengairi persawahan penduduk dengan nama Bendungan Wangan Jimat, selain itu membuat Kali Jembangan, Kali Bliruk dan Kali Wadas yang terletak di Dukuh Kemanglen dengan sebutan Grujugan Curug Mas.





3 . Untuk memenuhi kebutuhan rohani, Ki Gede Sebayu membangun masjid dan pondok pesantren di Dukuh Pesantren sebagai tempat kegiatan agama. Di sinilah diajarkan cara membaca Al-Qur’an, pengajian yang mengajarkan kewajiban muslim dalam menjalankan agamanya.





4 . Memberikan penamaan terhadap wilayah sesuai dengan kondisi daerah, seperti : Danawarih yang berarti memberi air, Slawi berarti tempat berkumpulnya para satria yang berjumlah selawe atau dua puluh lima yang dalam perkembangannya menjadi pusat kekuasaan (pangreh praja) di Kabupaten Tegal.






Ide dan pemikiran Ki Gede Sebayu memberikan banyak kemajuan bagi masyarakat 
Para petani dapat memanfaatkan alat-alat pertanian dengan adanya hasil kerajinan pandai besi. Pasar perdagangan semakin ramai karena banyak masyarakat yang memiliki ketrampilan pertukangan kayu, menjahit, pembuatan alat dapur dari tembaga, pertukangan emas dan sebagainya.
Taraf hidup masyarakat meningkat dengan didukung pembuatan jalan desa, pembangunan rumah penduduk yang dilakukan secara gotong royong , mengatur keamanan secara bersama-sama.
Atas keberhasilannya dalam membangun Tegal maka pada tahun 1601 M atau 1523 Caka, Ingkang Sinuwun Kanjeng Panembahan Senopati Mataram mengangkat Ki Gede Sebayu sebagai Juru Demung (Penguasa Lokal di Tlatah Tegal) dengan pangkat Tumenggung setingkat Bupati.
Ki Gede Sebayu Tegal

Identitas Kabupaten Tegal dijiwai oleh semangat kejayaan Ki Gede Sebayu dalam membangun tlatah tegal. Sebagaimana tertera dalam buku silsilah raja-raja se-Tanah Jawa. Ki Gede Sebayu adalah keturunan bangsawan yang bernama Bathara Katong Adipati Ponorogo dan beliau adalah putra ke-22 dari 90 bersaudara, kemudian Ki Gede Sebayu mempunyai 2 orang anak yaitu : Raden Ayu Giyanti Subalaksana itri dari Pangeran Selarong (Pangeran Purboyo), dan Ki Gede Honggowono ayah dari Ki Gede Hanggowono Seco Menggolo Jumeneng Tumenggung Reksonegoro Ke-I yang dimakamkan di Desa Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru.

Ki Gede Sebayu banyak pengabdiannya pada Pemerintah Kanjeng Sultan Adiwijaya, penguasa Pajang. Setelah Sultan Pajang meninggal, keadaan pemerintahan menjadi sangat kisruh dan banyak yang menjadi korban.
Melihat kondisi negeri seperti itu Ki Gede Sebayu beserta keluarganya meninggalkan negeri Pajang ke negeri Mataram, bermaksud sowan kepada Kanjeng Panembahan Senopati untuk menyampaikan rencana urbanisasi ke tlatah pesisir utara yaitu di tlatah Teggal.

Dengan restu dari Panembahan Senopati, Ki Gede Sebayu pergi ke tlatah Tegal yang diikuti oleh 40 pasangan keluarga terpilih yaitu mereka yang memiliki keahlian di berbagai bidang keterampilan. Setelah menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan akhirnya rombongan Ki Gede Sebayu sampai di tepian Kali Gung dan disambut oleh Ki Gede Wonokusumo, yaitu sesepuh dan penanggung jawab makam Pangeran Drajat (Mbah Panggung).


Mengetahui tujuan mulia dari kedatangan Ki Gede Sebayu ke tlatah Tegal yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka Ki Gede Wonokusumo dengan tulus ikhlas membantu menata rombongan Ki Gede Sebayu dengan menitipkan keluarga-keluarga dari rombongan itu ke daerah-daerah sepanjang Kali Gung sesuai bidang-bidang keahlian masing-masing dan berakhir di Dukuh Karangmangu Desa Kalisoka (Kecamatan Dukuhwaru-sekarang) sesuai bidang keahlian yang dimilikinya.

Kedatangan keluarga dari rombongan Ki Gede Sebayu di masing-masing daerah itu dapat memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan daerahnya. Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dari rombongan Ki Gede Sebayu adalah meningkatkan kemampuan dan keahlian masyarakat, antara lain : pembudidayaan tanaman pangan, kerajinan emas dan tenun kain selendang. Di bidang kerohanian, didirikan pondok pesantren yang sampai sekarang masih terkenal.

Menyikapi perkembangan peningkatan kesejahteraan rakyatnya yang belum tampak nyata, sedangkan sebagian besar bermata pencaharian tani ladang ( tanah kering ) yang hasilnya kurang menguntungkan.
Ki Gede Sebayu beserta dua orang pengikut setianya, Ki Sura Lawayan dan Ki Jaga Sura berjalan sepanjang tepi Kali Gung ke selatan sampai di suatu igir gunung selapi. Dan muncullah niat membangun bendungan untuk mengalirkan air dari Kali Gung ke persawahan.


Perkembangan selanjutnya, dengan keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh Ki Gede Sebayu beserta pengikut dan masyarakat sekitarnya dalam membendung Kali Gung hingga menjadi sumber pengairan bagi pertanian di daerah sekitarnya yang kemudian disebut Bendungan Danawarih, daerah Tegal yang maju pesat ini, gaungnya sampai ke negeri Mataram.

Kemudian atas jasa-jasa Ki Gede Sebayu dalam membangun tlatah Tegal, oleh Ingkang Sinuhun Kanjeng Panembahan Senopati Sayyidin Penata Gama Ratu Bimantoro di negeri Mataram diangkat menjadi Juru Demang setarap dengan Tumenggung di Kadipaten Tegal pada Rabu Kliwon tanggal 18 Mei 1601 Masehi atau tanggal 12 Robiul Awal 1010 Hijriyah atau 1524 Caka.

Dengan berpedoman inilah disepakati sebagai HARI JADI KABUPATEN TEGAL dan sekaligus KI GEDE SEBAYU dijadikan tokoh pendiri atau anutan masyarakat Kabupaten Tegal karena:
1. Taat dan taqwa kepada Allaw SWT
2. Sebagai tokoh pembangunan pertama di tlatah Tegal
3. Ki Gede Sebayu adalah pemimpin kharismatik
4. Merupakan cikal bakal pemimpin di tlatah Tegal yang banyak menurunkan Bupati di Kabupaten Tegal dan Brebes.
5. Makam Ki Gede Sebayu di wilayah Kabupaten Tegal yaitu Desa Danawarih.


Ki Gede Sebayu merupakan keturunan trah Majapahit. Pada saat terjadi pergolakan perebutan kekuasaan beliau lebih memilih diam. Bahkan pada saat suasana makin kacau, Ki Ageng Ngunut (kakek Sebayu) mendesak Ki Gede Sebayu agar menyelamatkan Kerajaan Pajang. Namun, Ki Gede Sebayu menolak.
Melihat penderitaan manusia akibat perebutan kekuasaan antar keluarga itu tidak kunjung reda, Ki Gede Sebayu malah pilih pamit untuk menyingkir ke barat. Beliau melepas atribut kebangsawanannya dan mengembara mencari hakekat hidup. Sampailah beliau di sebuah daerah penuh ilalang, padang rumput luas dengan sungai besar yang dialiri air bening sampai muara laut utara. Beliau terperangah melihat hamparan padang rumput luas yang nyaris tak berpenghuni itu.


Di sana hanya ada beberapa bangunan semipermanen yang dihuni sejumlah santri dan sebuah makam keramat. Makam tersebut adalah tempat jenazah Sunan Panggung atau Mbah Panggung dikebumikan. Terbersitlah di dalam benak Ki Gede Sebayu untuk mengajari warga pesisir itu bercocok tanam. Beliau merasa menemukan persinggahan yang menjanjikan, sehingga menghentikan pengembaraannya. Diajaknya warga setempat membabat alang-alang agar jadi tegalan. Selain itu, beliau juga membuat bendungan di hulu sungai daerah Danawarih untuk dijadikan sumber air irigasi.

Sementara itu, Pangeran Benowo diangkat menjadi raja Pajang. Beliau membutuhkan sepupunya, yang tak lain adalah Ki Gede Sebayu, untuk menjadi patih. Pangeran Benowopun mengutus sejumlah prajurit untuk mencari Ki Gede Sebayu. Di Desa Tegal,

tempat Sebayu bermukim, sepupu Pangeran Benowo itu ditemukan. Namun karena Ki Gede Sebayu tidak mungkin meninggalkan rakyat Tegal, maka Pangeran Benowo melantik beliau menjadi juru demang atau sesepuh Desa Tegal. Anugerah sebagai sesepuh desa diberikan pada malam Jumat Kliwon, 15 Sapar Tahun 988 Hijriah, atau tahun 588 EHE. Waktu itu bertepatan dengan 12 April 1580 Masehi.




Ki Gede Sebayu dalam Narasi yang Datar dan Sepi.




1. Romantisme,Kebanggaan dan Jatidiri.
Sejak ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Tegal 16 tahun yang lalu melalaui Perda Kab.Tegal no.13/95 dan dikukuhkan dengan SK Gubernur Jawa Tengah no.188.3/101/1996 masyarakat kabupaten Tegal sudah 17 kali menyelenggarakan acara dan upacara yang jatuh pada setiap tanggal 18 Mei.Peringatan serupa juga dilakukan oleh semua wilayah kabupaten/kota bahkan propinsi diseluruh In-donesia.Melalui peringatan semacam itu,diharapkan momentum hari jadi dapat dijadikan sarana sebagai upaya-upaya pembentukan jati diri dan kebanggaan daerah pada masyarakatnya.

Kesepakatan yang bersifat politis melalui aspek sejarah dan budaya ini,biasanya menampilkan romantisme masa lalu melalui tokoh (lokal) yang berjasa dan dihormati. Tidak jarang dibumbui dengan menampilkan legenda dan cerita-cerita magis tokoh yang digdaya penuh kesaktian dalam epos-epos peperangan maupun perjuangan melawan musuh dan menegakkan keadilan.

Dalam sebuah diskusi tentang hari jadi sebuah kota beberapa tahun yang lalu terungkap adanya anggapan bahwa semakin tua sebuah wilayah semakin menambah wibawa dan kebesaran sang tokoh. Hal tersebut diharapkan akan berdampak semakin besarnya kebanggaan warga terhadap wilayahnya.

Kota Palembang terkesan sangat tua dan memiliki sejarah kebesaran masa silam , karena berdiri sejak tanggal 20 Juni 683 dan tahun ini merayakan ulang tahunnya yang ke 1328.

Kota Jakarta menetapkan hari jadinya pada tanggal 22 Juni 1527 dan tahun ini genap berusia 484 tahun.Tanggal tersebut ditetapkan sebagai pertanda kemenangan Fatahillah setelah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa,dan mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.Bagaimana kedahsyatan tokoh “super hero” ini bertempur melawan Portugis,hampir 5 abad yang lalu,sampai hari ini masih dapat disaksikan melalui tayangan film/tv. Kebesaran nama Fatahillah diabadikan pada beberapa bangunan dan kawasan di Jakarta.bahkan nama kapal perang Angkatan Laut RI.

Kota Cirebon tahun ini berulang tahun yang ke-642. Hari jadi kota Cirebon tidak menggunakan penanggalan Masehi,tetapi mengikuti penanggalan Hijriah, yakni setiap tanggal 1 Muharam (1 Syura). Pada tanggal 1 Muharam 791 H Syekh Datul Kahfi memerintahkan kepada muridnya,Pangeran Cakrabuana pendiri Kerajaan Pakungwati untuk membuka hutan di kawasan pesisir Cirebon untuk dijadikan pemukiman penduduk, yang kemudian menjadi Kasultanan Cirebon.Syekh Datul Kahfi adalah kakak dari ibu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati,salah satu dari Sembilan Wali penyebar agama Islam di tanah Jawa. Yang masih dikenang (dan kemudian dianut) warga masyarakat Cirebon sampai saat ini adalah Wasiat Sunan Gunung Jati dalam bahasa Cirebon “Ingsun titip tajug lan fakir miskin”, yang artinya “Aku menitipkan surau dan fakir miskin”. Sebuah artikulasi yang sangat dalam maknanya dan masih relevan untuk dilaksanakan sampai saat ini.




2. Ki Gede Sebayu dalam narasi yang datar dan sepi.


Sebagai produk sejarah nama Ki Gede Sebayu tidak se”populer” Fatahillah atau Faletehan dan Sunan Gunung Jati.Dalam beberapa catatan disebutkan bahwa Ki Gede Sebayu adalah putra Adipati Purbalingga (Pangeran Onje). Ia dikirim oleh ayahnya untuk mengabdi kepada Sultan Pajang Hadiwidjoyo (1549-1582) dan menjadi prajurit Kerajaan Pajang.Akibat frustasi menyaksikan kekacauan di Pajang yang disebabkan perebutan kekuasaan antar keluarga yang tidak kunjung reda,Ki Gede Sebayu melepas atribut kebangsawanan dan mengembara mencari hakekat hidup.

Dengan diikuti oleh 40 pasangan keluarga,yaitu mereka yang terpilih memiliki berbagai ilmu dan ketrampilan, Ki Gede Sebayu melakukan misi perjalanan ke arah barat.Menurut kisah sampailah rombongan ini di tlatah Tegal, yang konon masih berupa lapangan luas (tegalan).Tujuan misi ini sangat mulia yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengembangkan agama Islam.Masing-masing anggauta rombongan,sesuai dengan keahliannya, dititipkan pada keluarga-keluarga sepanjang Kaligung, dan berakhir di Kalisoka (Kec.Dukuhwaru sekarang).Mereka kemudian menularkan keahliannya dibidang pertanian,pengairan,pertukangan,penenun kain,pandai besi,kemasan,dan guru-guru pengajar agama Islam.

Bahkan Ki Gede Sebayu berhasil membangun sebuah masjid dan bendungan irigasi,yang sangat bermanfaat bagi para petani.Atas keberhasilan misi tersebut,maka pada pada hari Rabu Kliwon 12 Robiul Awal 1010 H, atau 18 Mei 1601 M oleh Panembahan Senopati raja Mataram beliau dianugrahi gelar Juru Demung (Demang). Titi mangsa itulah yang kemudian dipakai untuk menandai Hari Jadi Kabupaten Tegal.Kisah yang sama juga digunakan oleh Pemerintah Kota Tegal untuk menandai Hari Jadinya ,namun jatuh pada tanggal 12 April 1580, atau 21 tahun lebih tua.

Narasi tokoh Ki Gede Sebayu dalam pengembaraan panjang dan melelahkan memang terasa datar dan sepi. Kita bisa membayangkan,bagaimana iring-iringan puluhan orang yang terdiri dari para prajurit,petani,tukang kayu,tukang besi,ulama,termasuk wanita dan ibu-ibu,berjalan melintasi lembah dan pegunungan,menyeberang sungai dan menyusuri pantai. selama berhari-hari.Dari kacamata literasi,ini adalah sebuah epos yang sangat spektakuler. 

Namun misi suci Ki Gede Sebayu yang sangat luar biasa tersebut seolah hanya peristiwa biasa.Padahal peristiwa tersebut dari aspek politik dan sosial budaya memiliki nilai yang sangat besar, yakni:

1. Menguatnya legitimasi kekuasaan Mataram di wilayah barat, terbukti kemudian dengan diangkatnya keturunan Ki Gede Sebayu menjadi Adipati di Tegal dan Brebes.
2.Terbangunnya pranata sosial dan kemakmuran melalui budaya bercocok tanam sebagai modal dasar ketahanan dan pertahanan suatu wilayah.Hal ini perlu dilakukan,karena waktu itu adalah awal masuknya kolonialisme Belanda (1601) yang diyakini akan menguasai dan menghancurkan kerajaan-kerajaan di tanah Jawa.

2. Sayangnya gagasan futuristik tersebut tidak sempat diartikulasikan dalam sebuah narasi besar yang akan dicacat oleh sejarah dan dikenang oleh generasi yang bakal datang. Ki Gede Sebayu tidak pernah mewariskan kredo seperti halnya Sunan Gunung Jati: “Ingsun titip tajug lan fakir miskin.” Atau Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada: “Lamun huwus kalah Nusantara, isun amukti palapa…”

3. Membangun karakter sambil membangkitkan imajinasi.
Dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Tegal yang diselenggarakan setiap tahun,diharapkan akan terbangun karakter warga yang memiliki ciri dan perilaku sebagaimana yang ingin diteladankan Ki Gede Sebayu.Untuk mengaktualisasikan dan mengomunikasikan teladan luhur tersebut kehadapan khalayak,bukan hal yang mudah,mengingat panjangnya rentang waktu masa silam.Imajinasi khalayak tentang Ki Gede Sebayu yang tidak ditopang oleh referensi dan korelasi profil yang stereotip,khas,dengan “his story” yang unik,dramatik apalagi heroik,kiranya sangat sulit untuk dimunculkan.Acara dan upacara setahun sekali yang lebih bersifat formal dan artifisial,pidato-pidato dan kirab pusaka serta tampilan para pejabat yang feodalistik aristokratif,semakin menjauhkan dengan misi budaya pertanian dan pedesaan ,yang masih tetap relevan dengan problem mayoritas masyarakat Kabupaten Tegal.Diperlukan gagasan yang cerdas untuk bisa sekadar menyentuhkan misi Ki Gede Sebayu 4 abad yang lalu.Sehingga nama Ki Gede Sebayu akan bisa terpateri dalam sanubari setiap warga Kabupaten Tegal.



Pohon Jati Ki Gedhe Sebayu (Membedah Makna Sayembara Ki Gede Sebayu)

“Sapa-sapa satriya sing bisa negor wit jati nganti bisa rubuh, bakal dak tampa dadi jodhone anakku, Raden Ayu Siti Giyanti Subalaksana.”


Demikian sabda Ki Gedhe Sebayu ketika mengumumkan sayembara kepada seluruh kesatriya tanah Jawa. Artinya, siapa saja kesatriya Jawa yang bisa menebang pohon jati sehingga roboh, akan diterima menjadi jodoh putrinda, Raden Ayu Siti Giyanti Subalaksana. Disamping itu, wit jati atau pohon jati tersebut nantinya akan menjadisakaguru bagi Masjid Agung Kalisoka. Namun dalam sayembara itu tak seorangpun mampu menebang wit jati tersebut hingga roboh. Sudah dua puluh empat kesatriya gagal melaksanakan sayembara Ki Gedhe Sebayu.

Pada saat semua orang hampir putus asa, datanglah seorang pemuda. Ia bernama Ki Jadhug yang mengaku dari dukuh Sigeblag, desa Slarang Kidul, kecamatan Lebaksiu. Konon Ki Jadhug adalah Jaka Umbaran atau Panembahan Purubaya ketika muda. Putra sulung Panembahan Senapati ing Alaga Mataram ini sedang melaksanakan kewajiban kesatriya Jawa untuk lelana. Yakni berkelana demi menajamkan hati dan pikiran. Ki Jadhug mengikuti sayembara akbar tersebut. Dengan susah payah, beliau berhasil juga melaksanakan amanat Ki Gedhe. Beliau mencerabut wit jati tersebut hingga akar-akarnya ke permukaan tanah. Dan ketika sang wit jati tercerabut, semua khalayak menyaksikanangin kencang yang membantu Ki Jadhug. Akhirnya, pekik tahmid dan takbir dari Ki Gedhe Sebayu mengiringi robohnya sang wit jati.


Demikian babad, serat, dan legenda masyarakat Jawa mencatat peristiwa agung itu. Namun kita harus mencermati secara seksama peristiwa tersebut agar mencapai kedalaman makna. Bahkan makna yang dimaksud oleh para leluhur itu sendiri. Untuk mencapai makna itu, para leluhur memberikan beberapa catatatan sebagaimana yang termaktub dalam kitab Betal Jemur Atassadhur Adammakna. Teks itu berbunyi demikian di bawah ini.


Pertama, tiyang ngudi kawruh punika kedah telatos panyuraosipun, murih mangertos ing lair batos. Sebab yen boten mekaten, kawruh ingkang sejatosipun langkung miraos tumrap raosing manah, boten siwah kadidene raosing madu pinasthika, temah lajeng malik garembyang dados raos pait asengak kadidene tuwak sajeng ingkang angendemi. Ing wusana lajeng andadosaken wisaning jiwa raga. Artinya, orang yang sedang menyelami pengetahuan hidup harus telaten perasaannya, agar mampu mengerti maknanya secara lahir dan bathin. Sebab jika tidak demikian (telaten), pengetahuan hidup yang seharusnya lebih bermakna dalam pengertian rasa dan hati nurani, tidak tergelincir maknanya bagaikan rasa madu yang paling unggul, malah (rasa) yang dijumpai menjadi terbalik pahit-sengak seperti tuak yang memabukkan. Akhirnya rasa pengetahuan yang diperoleh terbalik itu malah menjadi racun pemahaman bagi jiwa dan raga.


Dalam menggali makna kisah sayembara wit jati Ki Gedhe Sebayu di atas, kita tidak mungkin hanya berhenti pada pemahaman jasadiyah saja. Jika demikian pendalaman makna akan berhenti pada kehebatan-kehebatan yang sifatnya kejadhugan, kadigdayan, kesaktian, yang arahnya cenderung pada terbentuknya wisaning jiwa raga. Atau terbentuknya semacam racun berbisa yang merusak jiwa dan raga, yaitu watak yang semata-mata mengarah kepada adigang, adigung, dan adiguna. Jika demikian maka makna yang dicapai malah mendekatkan kepada nafsu angkara atau wisaning jiwa raga.Sehingga capaian makna belum mengenai sasaran makna yang dimaksud, atau raosing madu pinasthika. Yakni keluhuran dan kemuliaan budi pekerti.


Kedua, sedaya serat-serat piwulang punika prasasat boten wonten tembung ingkang ukaranipun kadamel prasaja. Nanging wonten tembung paribasan, pasemon, pralambang, tuwin pralampita. Daos prasasat kita sami kinen ambatang adeging cacangkriman. Artinya, semua serat ajaran luhur itu tidak mungkin ditulis secara apa adanya. Melainkan dalam bentuk-bentuk kalimat peribahasa, metaphor, perlambangan, dan pralampita. Jadi ketika menghadapinya, kita seperti membaca sebuah teka-teki. Demikian pula ketika membaca kisah wit jati dalam sayembara Ki Gedhe Sebayu diperlukan kecermatan dan kelengkapan pemahaman agar dapat memahami bentuk-bentuk peribahasa, metafor, perlambangan, dan pralampita yang terdapat di dalamnya.


Ketiga, dene minggah pikajenganipun, sapisan, perlu kangge ngadegaken tuwin ngluhuraken. Artinya, bahwa maksud semua itu tidak lain adalah untuk menegaskan bahwa teks yang sedang dihadapi makna sejatinya adalah mengacu kepada keluhuran dan kamuliaan akhlak dan budi pekerti. Demikian pula dengan kisah sayembara Ki Gedhe Sebayu, jika kita hendak mencapai makna keluhuran dan kemuliaan hati nurani, kita hendaknya memperlakukannya sebagai sekumpulan sandi, lambang, simbol, metaphor, dan sebagainya. Dengan kata lain, sayembara wit jati Ki Gedhe Sebayu harus digali maknanya secara simbolik. Tidak boleh berhenti pada makna-makna jasadiyahnya saja.


Keempat, kaping kalihipun, perlu kangge dhadhasaring pamarsudi tumrap para siswa. Supados sami anandangaken kalimpadan alusing pambudi. Artinya, penting sebagai landasan bagi pendidikan. Supaya siswa selalu melatih kecerdasan yang tumbuh dari halusnya budi pekerti. Dalam membaca sayembara wit jati, kita harus memperoleh kedalaman-kedalaman yang membawa kita kepada kehalusan rasa dan budi pekerti. Kehalusan dan ketajaman rasa dan kemuliaan akhlak budi pekerti inilah yang menjadi dasar bagi kecerdasan hati nurani, atau kalimpadan alusing pambudi. Jadi membaca simbol-simbol ataupun metafor-metafor dalam khasanah Jawa bukan dengan analitik rasional dari nalar dan pikiran kognitif belaka. Nalar demikian ini akan membawa kita kepada makna “akal-akalan” atau uthak-athik waton gathuk. Dalam khasanah Jawa, makna, atau jarwa, harus disandarkan pada kehalusan budi pekerti, kemuliaan ruhani,serta keluhuran langit atau keluhuran Ilahi atau yang dipahami sebagai dhosok. Inilah salah satu operasi dasar bagi penggalian-penggalian makna yang disebut sebagaijarwadhosok.


Dengan uraian di atas, maka kita telah memperoleh sedikit gambaran mengenai metode penggalian makna-makna dalam upaya memperoleh pengertian mulia dan luhur dari teks budaya. Demikian pula halnya dengan kisah sayembara pohon jati Ki Gedhe Sebayu. Demi memperoleh kedalaman makna keluhuran dan kemuliaan, ia harus kita perlakukan sebagai sebuah teks budaya. Yakni teks sanepan atau metafor yang berisi wejangan dari para leluhur tanah Jawa.


Pertama, kata sayembara adalah garba atau leburan dari dua kata: sae + umbara.Sae= baik= mulia= luhur. Sedangkan kata umbara itu sendiri sudah menunjuk kepada nama Jaka Umbaran atau Ki Jadhug atau Panembahan Purbaya ketika muda. Jadi kata ini menunjuk kepada keutamaan atau keluhuran atau kebaikan atau karomah dari Ki Jadhug. Dengan demikian keajaiban Ki Jadhug dalam kisah ini bukan berasal dari kesaktian jasadiyahnya. Melainkan berasal dari karomah yang berasal dari kemurahan dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa. Fenomena ini merupakan perwujudan langsung dari kedekatan Ki Jadhug kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, kejadhugan beliau bukan sebagaimana dimaknai saat ini. Yakni semata-mata ilmu yang melandaskan diri pada olah kanuragan dan kamandragunan.


Kedua, dalam kisah tersebut, Ki Jadhug adalah kesatriya pungkasan atau terakhir dari dua puluh lima atau selawe kesatriya tanah Jawa. Hal ini menunjuk kepada penguasaan beliau terhadap ilmu pamungkas. Yakni menunjuk kepada pepatah Jawa, sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti. Artinya, sehebat-hebatnya ilmu kesaktian yang mandraguna sekalipun, lebur atau runtuh dengan sebuah doa yang tulus ikhlas ke hadirat Tuhan. Tak satupun kehebatan makhluk mampu melawan keagungan perkenan Ilahi demikian ini.


Disamping itu, posisi pamungkas Ki Jadhug menunjuk kepada keutamaan beliau sebagai ngulama di jaman itu. Hal ini bisa dibandingkan dengan Kangjeng Sunan Kalijaga sebagai pamungkasing para waliyullah di jaman beliau. Atau posisi Kangjeng Nabi Muhammad SAW di antara para Nabi dan Rasul. Pamungkas dalam pengertian ini tidak mengacu kepada pengertian “sebagai penutup” atau ”sebagai yang terakhir”, melainkan sebagai yang paling utama.


Ketiga, nama selawe dalam kisah tersebut menunjuk kepada jumlah kesatriya tanah Jawi. Namun dalam penelusuran makna, kata selawe ini berkaitan dengan nama kampung palaweyan di Majapahit, kampung laweyan di kesultanan Pajang (kemudian menjadi Surakarta Hadiningrat), dan kampung kebolawen di kesultanan Mataram Kotagedhe. Bahkan toponimi yang terkait dengan kata laweyan ini terdapat hampir di seluruh Nuswantara. Kata palaweyan adalah berasal dari kata pa + alawiy + an. Di mana kata alawiy (lisan Jawa menjadi lawe) menunjuk kepada kaum alawiyyin, yakni trah keturunan Kangjeng Nabi Muhammad SAW (571-632M) dari Baginda Ngali atau Sayyidina Ngali (600-661M). Maka toponimi selawi sebagai makna dari metafor selawe (dua puluh lima) berkaitan dengan trah tokoh-tokoh terkait dalam kisah ini. Yakni Ki Gedhe Sebayu dan kerabatnya, serta Ki Jadhug dan kesatriya-kesatriya tanah Jawa lainnya.

Keempat, dalam kisah tersebut, Ki Jadhug berhasil mencerabut wit jati hingga ke ara-akarnya, dengan sarana angin kencang. Angin adalah bayu. Kata bayu ini berkaitan bahkan dengan nama Ki Gedhe Se-bayu sendiri. Dalam khasanah Jawa, kata bayu juga menunjuk kepada Bathara Bayu dalam sistem simbol pewayangan di Nuswantara. Sifat Bathara Bayu disebutkan sebagai: angintip pakaryaning rat, budining rat den awruhi. Tanpa wangen, tanpa tengran, nggonira mrih met budining sabumi… sasolahe wadya keksi… ing tyasa datan kena molah, sasolahe kabeh wus den kawruhi. Artinya, Bathara Bayu selalu berada di segala tempat tanpamembedakan tinggi-rendah, daerah-kota, atau pedesaan, tanpa membedakan daerajat dan martabat, sehingga secara langsung dapat mengetahui keadaan dan keinginan rakyat. Inilah sifat Ki Gedhe Sebayu, dan juga inilah sifat Ki Jadhug. Ki Jadhug dapat mencerabut wit jati hingga ke akarnya. Inilah ke-jumbuh-an antara keduanya. Manunggalnya antara se-bayu dengan angin kencang.Artinya, Ki Gedhe Sebayu memperoleh menantu dengan pemahaman yang sama dalam hal kepemimpinan sebagai pemomong rakyat jelata.


Bayu, juga berarti yang paling utama, atau yang terbaik akhlak budi pekertinya. Misalnya dalam khasanah Jawa dikenal banyak pemeo atau unen-unen mengenai hal ini.Bayuning kethek iku Anoman. Artinya, sebaik-baik kera adalah Anoman. Bayuning warih iku prawitasari. Artinya, sebaik-baik air adalah tirta prawitasari. Bayuning ula iku panolah. Artinya, sebaik-baik bangsa ular adalah Kyahi Panolah. Bayuning ataubebayuning angga iku Siti Aminah. Artinya, sebaik-baik kepribadian adalah ibunda Kangjeng Nabi SAW, yakni Siti Aminah, dan seterusnya. Maka bayuning Adipati Tegalarum iku Se-bayu. Artinya, sebaik-baik adipati Tegalarum adalah Ki Gedhe Sebayu.Bayuning sayembara iku Ki Jadhug. Artinya, sebaik-baik pemuda pengelana adalah Ki Jadhug. Karena beliau berdua telah mencapai pemahaman mengenai bocah angon yakni pemimpin sebagai pamomong rakyat jelata. Pemimpin yang bisa menjadi ibu bagi bhumiatau ummi bagi ummat. Pemimpin yang meneladani pungkasaning waliyullah atau Kangjeng Sunan Kalijaga, dan yang meneladani pungkasaning nabi-rusul, atau Kangjeng Nabi SAW.

Lebih jauh lagi, sifat Bathara Bayu bisa dikenali juga dari murid-muridnya, yakni Anoman dan Wrekudara. Seperti Bayu, mereka mengenakan kain poleng bang bintulu aji,berkuku pancanaka, dan bergelung sukra mangkara. Kain poleng bang bintulu aji adalah kain bercorak hitam-putih seperti papan catur. Poleng= corak. Bang= papan, tempat, di mana saja. Bintulu= biru= birru= bir= berbakti. Aji= utama, terbaik. Artinya adalah tokoh yang di mana pun dia berada corak hidupnya selalu menjadi sebaik-baik orang yang berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kuku pancanaka. Panca= lima, kenaka= kuku= kukuh, eka= tunggal. Artinya, orang yang kokoh memegang lima unsur rukun Islam: syahadat, salat, puasa, zakat, danhaji. Gelung sukra mangkara. Sukra= roja’= berpengharapan hanya kepada Tuhan.Mangkara= nafsu keinginan untuk mulia. Artinya, murid-murid Bayu sangat berpengharapan kepada karunia Tuhan. Hanya Tuhan Yang Maha Esa tempat mereka menggantungkan harapan dan seluruh hidupnya. Inilah sikap bathin Ki Jadhug (dan Ki Gedhe Sebayu), sehingga akhirnya mendapatkan karomah dari Allah SWT.

Kelima, dalam kisah, disebutkan bahwa wit jati tercerabut hingga akarnya. Wit=pohon= kayon= kayun= hidup. Jati= sejati= sesungguhnya= hakikat. Ki Jadhug dengan demikian adalah orang yang mampu menjelaskan kehidupan seorang kesatriya sejati hingga ke akar-akarnya. Pengetahuan hakikat itu juga yang dimiliki Ki Gedhe Sebayu, sehingga akhirnya kedua tokoh tersebut nunggal jati. Artinya, manunggal dan jumbuh dalam hal pengetahuan kesejatian hidup sebagai kesatriya pemimpin tanah Jawi. Maka di akhir sayembara itu, Ki Gedhe Sebayu bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengantahmid dan takbir. Inilah saka penyangga masjid agung Kalisoka yang sebenarnya.
Read more...