Selasa, 29 Juli 2014

K A M U

0 komentar

Kamu sukanya ngepoin aku! :p



Read more...

Senin, 02 Juni 2014

Seperempat Cinta

0 komentar

Di ujung hari dimana aku dan kamu saling sapa untuk hal yang tidak biasa. Mungkin saat itu kamu dengan tiga perempat cintamu untuk dia, seperempat lagi yang aku rasa ada untukku dan aku dengan bulatan cinta yang utuh untukmu. Malam itu aku memang merasa lelah, bukan lelah karena bekerja seharian. Tapi lelah memperjuangkan seperempat cinta yang tak jelas dan terombang ambing. Walau hanya seperempat, paling tidak aku bisa merasakan bahwa kamu pun punya perasaan yang sama. Beda porsi, beda pilihan, pun beda tujuan. kamu yang lebih memilih untuk bersama tiga perempat yang lain itu, dan aku yang kukuh dengan satu cinta yang tawar. Hatiku memang tidak tenang, antara bertahan atau merelakan. Bertahan dengan seperempat cinta yang kadang kamu ingat dan yang sering kamu lupakan itu terasa melelahkan. Atau merelakan seperempat cinta yang mampu memberikan kenyamanan yang aku sudah tertambat kukuh pun terasa sulit dan menyakitkan. Tapi mau bagaimana? Toh nyatanya cinta ini terlalu kuat untuk aku lepaskan.


"Jangan membenciku, meski sampai prasangka baik terakhirmu cintamu masih terkhianati, aku mengerti lelahmu, maaf..", saat kamu mengatakan itu, aku mengerti bahwa saat itu kamu sedang melirik seperempat cinta itu. Dan memang nyatanya aku sama sekali tidak sedikitpun membencimu. Bagaimana mungkin aku bisa membenci sesuatu yang memang selama ini aku banggakan? Cinta dan kamu adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Aku tidak bisa memperlakukan keduanya dengan berbeda. Membanggakan cinta, lalu membenci kamu. Gak bisa! cinta adalah kamu, Kamu adalah cinta. Mencintaimu adalah kebanggaanku. Dicintaimu walau hanya seperempat adalah kebahagiaanku. Saat ini aku hanya bisa berharap KAMU melihat seperempat cinta itu dan perlahan memenuhinya menjadi satu bulatan yang utuh.








"Mencintaimu adalah suatu kebanggaan dan Dicintaimu adalah suatu kebahagiaan"
"Plasst~







Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Minggu, 16 Februari 2014

AKU DAN DITA

0 komentar

Kenal lewat facebook yang saat itu sama-sama menyandang gelar mahasiswa baru di salah satu universitas negeri di Semarang.  Satu fakultas, satu program studi dan dalam satu ruang belajar. Dia Dita, 19 tahun, berasal dari kota Metropolitan DKI Jakarta.  Awalnya hubungan kita hanya sebatas teman biasa, sekedar berbagi info seputar perkuliahan. Tapi setelah pertemuan pertama, muncul benih-benih cinta. Mungkin itu yang dimaksud cinta pada pandangan pertama.  Wajah cantik polos dibalut kain merah muda, dengan lesung pipi dan bibir tipisnya berhasil  membuatku  takluk seketika. Dia menghancurkan karang wanita yang saat itu berdiri kokoh di relung hati. Ini memang pertama kalinya Aku jatuh cinta lagi setelah 14 bulan ditinggal mantan.  Sejak saat itu, ada saja alasan buat Aku deket sama dia. Dari mulai tugas kuliah sampai hal kecil yang bisa dibilang gak penting. Dan nyatanya, gak butuh waktu sebulan  Aku sudah bisa masuk dalam hari-harinya. Dari mulai berangkat kuliah, ngerjain tugas, dan duduknya pun selalu di dekatku.

Dekat dan semakin dekat. Dengan sosok wanita yang selama ini aku tunggu untuk menata kembali hatiku yang sudah lama terlantar. Dengan kepribadiannya yang lembut, lugu, ceria dan penuh kasih sayang telah benar-benar membuatku meninggalkan dunia yang 14 bulan terakhir aku jalani. Hingga akhirnya Aku merasa yakin, dan ingin segera mungkin untuk mengungkapkan kata “I Love You” untuknya. Tapi tentu tidak semudah itu. Aku ingin mengatakannya dengan cara yang lebih istimewa dan yang belum pernah Aku lakuin. Dan 24 Oktober  yang merupakan  hari ulang tahunnya adalah waktu yang menurutku paling istimewa dan tak terlupakan.

Satu minggu sebelum hari itu, aku menyiapkan semuanya. Aku memulai dengan membuat potongan huruf-huruf ukuran jumbo dari kertas warna merah, biru, dan hijau tua yang akan ku rangkai jadi kalimat “Happy Birtday to you, Dita!”, “I Love You”, dan “Maukah Dita jadi pacarku ?”. Semuanya Aku masukin ke dalam tas ransel hitam yang Aku pinjem dari teman kos sebelah yang biasa dia pake buat muncak. Aku juga memasukan tiga lembar kertas putih polos ukuran jumbo dan dua buah Camera Digital.  Yupss.. Aku memang berniat membuat sebuah video perjalanan Aku menuju puncak gunung demi mengucapkan selamat ulang tahun, sekaligus mengungkapkan isi hatiku ke Dita di atas puncak gunung. Dan gunung yang akan Aku taklukan adalah Gunung Ungaran, Jawa Tengah.



Waktu itu bukan hal yang mudah buatku, karna ini pertama kalinya Aku naik kepuncak gunung. Tapi berbekal semangat dan pengin membuat suatu Unforgettable Moment di hari istimewanya, Aku memberanikan diri untuk menaklukan puncak Gunung Ungaran.  Rabu sore,  didampingi dua sahabat Aku berangkat dari kamar kos menuju tempat start di Desa Medini, Kabupaten Kendal. Tapi barulah selepas sholat maghrib, kita bertiga  memastikan peralatan yang dibutuhkan selama perjalanan, terutama  Camera Digital yang akan kami gunakan untuk mendokumentasikan baik foto dan video yang diperlukan, lalu memulai perjalanan dari Desa Medini menuju puncak Gunung Ungaran.   Perjalanan tidak semudah yang dibayangkan, kami sempat tersesat selama dua jam, sebelum akhirnya kami berbalik arah dan menemukan jalan yang benar. Medan yang terjal dan di dampingi dengan jurang-jurang yang curam di sisi kanan-kiri menjadi sensasi dan dokumentasi yang menarik. Hingga akhirnya pukul 03.46 pagi, kami berhasil mencapai puncak Gunung Ungaran.


Sampai di puncak Gunung Ungaran kami langsung menyiapkan perlengkapan. Merangkai huruf huruf yang sudah dibuat dan memasangnya di kertas putih jumbo yang sudah dipersiapkan, meniup balon, sampai dengan merangkai terompet dan berpakaian ala Tarzan. Saat matahari mulai nampak, dan sudah cukup cerah kami langsung  take video. Dengan dandanan yang sudah mirip tarzan itu, Aku berdiri gagah di puncak Gunung Ungaran. Sambil memegang kertas jumbo bertuliskan “Happy Birthday to you, Dita!” lalu Aku menyanyikan lagu dan tak lupa menghantarkan doa-doa yang terbaik untuknya. Setelah itu barulah aku mengatakan perasaanku sejujurnya, mengambil tulisan “I Love You!” dilanjut dengan tulisan “Maukah Dita jadi pacarku ?”

Tanggal 24 Oktober  tepat hari ulang tahun Dita yang ke-19 disaksikan teman-teman satu ruang belajar dan dosen yang usai mengajar, video itu diputar oleh temanku. Setelah video itu selesai, barulah aku masuk ruangan dengan membawa kue ulang tahun dan bunga mawar merah. Dita yang beranjak dari tempat duduk lalu meniup lilin. Sorak teman-teman dan dosen membuatku agak grogi waktu menanyakan jawaban atas perasaanku ke Dita. Tapi itu semua terbayarkan saat Dita menjawab “Aku mau  jadi pacar kamu...”. Dan tepuk tangan  teman-teman satu ruanganpun mengantarkan hari jadianku dengan Dita.

-------------------------------------- E N D ---------------------------------------------











Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sabtu, 15 Februari 2014

Protektif Boleh.. Tapi Jangan Over!

1 komentar

Ini cerita tentang orang pacaran. Analisis gue, yang sebagian berasal dari pengalaman sendiri, sebagian dari curhatan temen dan hasil nguping gue setiap ada makhluk yang cerita tentang drama cintanya. Berbagai tipe orang dengan segala sifat dan kebiasaan yang ada pada dirinya. Dengan kisah klasik drama percintaanya membuat gue agak sedikit tergelitik. Bagaimana tidak ? Beberapa hal yang sering gue denger dari  kebiasaan dua sijoli kalo pacaran itu banyak banget larangan dan pantangannya. Wiihh udah kayak tahanan kota aja. Dari mulai gak boleh foto sama cowok/cewek lain lah, gaboleh ngesave nope cowok/cewek lain lah, gaboleh jalan sama cowok/cewek lainlah, gaboleh ikut oraganisasi yang banyak cowok/ceweknyalah, gaboleh ini, gaboleh itu aagghh beeetttt! :I

Kita kan makhluk sosial ? Dimana kita juga butuh yang namanya teman, sahabat, entah itu cowok ataupun cewek ? Okelah pacaran, tapi apakah dengan segalanya berdua, apa-apa berdua, tidak ada tempat untuk orang lain entah itu teman ataupun sahabat hidup bisa bahagia ? hidup bisa lebih bermakna ? hidup bisa berwarna kayak pelangi ? TIDAK kan!  Bukankah dengan larangan seperti itu justru membatasi kebebasan berekspresi satu sama lain ? Bukankah dengan seperti itu sama saja membatasi perkembangan diri satu sama lain ?  Bukankah dengan seperti itu sama saja mengajarkan ketidakjujuran bahkan berkhianat ? Mencuri-curi kesempatan “ahh.. mumpung dia lg jauh, aku mau kayak gini ah, kayak gitu ah..”,  hidup terasa di kekang, mau ini, mau itu serba dilarang. Kalau melanggar ujung-ujungnya berantem, teruss minta putus.  Aarggg  -_- kayak anak kecil yang kehilangan mainannya! Lha kita kan bukan mainan ? aahh peettt -_-


Kalau menjalani hubungan seperti itu, terus dari mana kita akan belajar saling percaya? Dari mana kita akan belajar untuk saling setia ? Dari mana kita akan belajar untuk saling bertanggung jawab? Saling mendukung satu sama lain ?  Aahhh.. kayak pacarannya anak SD tau gak!

Come on!  Berpikir lebih dewasa lagi. Ini baru dalam tahap pacaran. Belum masuk ke bahtera rumah tangga. Apakah kalian yakin, dengan hubungan yang banyak larangan seperti ini bisa berlanjut kepernikahan?  lalu  hidup bahagia? Aahh TIDAK!  Gue kagak yakin, hidup lu bahagia dengan situasi kayak gini.

Eh broo, sis.. Satu hal yang perlu diingat, bahwa tujuan dari hidup dari masing-masing kita kan nyari kebahagiaan. Siapa yang gak pengin bahagia? lu milih pasangan lu, juga pasti berharap bisa hidup bahagia sama dia. Tapi bro, kebahagiaan itu akan dirasakan kalau pikiran dan hati kita itu tenang, damai. Enggak penuh paksaan, kekangan, bahkan kekhawatiran yang berlebih. Nah terus, lu pikir sekarang. Kalo cara pacaran lu serba membatasi pasangan lu, apa dia gak ngrasa dikekang ? Tentu sangat merasakan. Ibarat burung merpati tapi cuma di kandang. Padahal kalo dilepas, dia bisa lebih hebat, dan tentu gak lupa sama kandangnya.  Bro, protektif itu baik dan boleeh saja.. tapi jangan over!







Kalau terlalu Over protective gitu, terus dimana esensi dari pacaran  bukankah pacaran tujuannya untuk kita saling belajar mengenal, memahami dan mengerti  pasangan kita ? Untuk belajar saling mendukung satu sama lain ? Saling menjaga, melengkapi dan percaya satu sama lain ? 










Terus bagaimana ?

Broo.. ente yang laki-laki, dan Sis, anti yang perempuan,
Ayok belajar saling percaya, biarkan pasangan lu menjalani hidupnya dengan semestinya. Biarkan dia bergaul dengan teman-temannya yang cowok, yang cewek tidak perlu dipermasalahkan. Belajarlah untuk bisa memegang komitmen.  Bahwa ikrar cinta kalian, tidak akan saling mendusta, dan berkhianat.  Tidak perlu untuk dilarang bergaul sama ini, itu, yang penting sadar akan batasan-batasannya. Saling mendukung saja, tidak perlu melarang “jangan ikut ini, jangan ikut itu”. Biarkan pasangan lu  berkembang, belajar bertanggungjawab, dan lebih baik lagi. Biarkan dia puya banyak teman, demi untuk membangun relasi, untuk kesuksesan dan masa depannya.


Bukankah kalau seperti itu lebih baik ? Pacaran enak, gak penuh kekangan. Yang penting bisa menjaga perasaan satu sama lain. Saling percaya, gak penuh dengan prasangka. Saling memahami gak saling mencurigai. Saling menjaga, tidak saling mendusta. Kita bisa mendukung setiap kegiatan kita masing-masing. Dan yang penting, kita bisa mendewasa bersama-sama, dan bahagia bersama-sama. Kan kepenak oh yaa ?


Dah itu ajaa, semoga bermanfaat!




“Setiap orang punya cara sendiri untuk menunjukan kasih sayang pada pasangannya. 
Tapi cara yang benar, adalah cara yang tidak lepas dari esensinya." 
‘hendyplasst~ 





Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!


Read more...

Senin, 10 Februari 2014

KEAJAIBAN MATEMATIKA

0 komentar



1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

kurang hebat,,,,
Sekarang lihat ini

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G-E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%


*************













Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Sabtu, 18 Januari 2014

Dia Yang Memanggilku..

0 komentar
Malam itu, tak begitu jelas jam berapa. Aku berhenti memejamkan mata karna dia.

Entah.. aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi yang jelas, dia memanggilku.. iyaa, dia memanggil namaku..

Dikamar kos yang hanya ada aku sendirian, tubuhku gemetar.. suara gemericik air yang beradu dengan suara jangkrik diluar seakan mencoba memecah keheningan malam itu.. 

Aku tidak tahu apa yang aku rasa, tapi jelas dia memanggilku. Memanggil namaku. Dan aku harus pergi menuju suara itu.

Aku bergegas bangun dari tempat tidurku dan berjalan pelan-pelan menghampiri pintu kamar. 
Aku mengintip dari jendela dalam, tapi gelap. Hanya terlihat beberapa motor terparkir tepat didepan kamarku dan Televisi disebelah kiri. 
Aku memberanikan diri untuk terus keluar. 
Perlahan-lahan aku memegang gagang pintu, dan menekannya kebawah. 
Aku keluar. Tapi Masih tak melihat siapapun disitu. "Siapa tadi yang memanggilku ? kok tidak ada orang" tanyaku dalam hati. Aku mulai merinding.

Aku langsung menoleh kebelakang, berniat untuk kembali ketempat tidur. Tiba-tiba... 
"Hen.. Hendi.." iya, terdengar dia memanggilku lagi.
Bulu kudukku kembali berdiri. Dan perlahan-lahan aku menoleh ke sumber suara itu. Kali ini aku melihat. Itu dia! Dia yang memanggilku. Kilau cahaya yang perlahan mendekati kornea mataku. Aku sama sekali tidak tahu cahaya apa itu. Tapi semakin dekat cahaya itu, aku merasa semakin nyaman. Bahkan aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan. Bulu kuduk yang tadinya berdiri seolah-olah tumbang. Rasa takut yang tadinya berpacu dengan detak jantung seolah-olah musnah. Aku merasakan kedamaian. Begitu damai. Benar-benar damai. Semakin dekat cahaya itu, semakin aku terbawa oleh suasana itu. Sampai akhirnya... aku terbangun.

Yahh.. Aku terbangun. Aku berada di atas ranjang tempat biasa aku beristirahat. Itu seperti aku baru terbangun dari tidur. Dan seolah-olah aku baru tersadar dari mimpi. Tapi cahaya itu bukan mimpi. Itu nyata. Jelas aku melihat cahaya yang mendekatiku, yang perlahan memberikan ketenangan. Jelas aku begitu menikmati kedamaian yang dia berikan. Dia begitu nyata, nyata, dan nyata. Tapi kenapa ? Kenapa aku bisa ada di ranjang ini ? 

Haahh.. itu.. segelas teh dan sepiring nasi putih lengkap dengan tempe kering dan telor dadar diatas meja. Dari mana makanan itu ? Apa yang sebenarnya terjadi. Aku masih belum bisa mengerti. 

"hen.. hen.." ( Terdengar suara dibalik pintu )

Bukan, itu bukan suara yang semalam. Itu suara Ibu Kos yang mencoba membangunkanku.

"Sudah bu.." Sambil keluar dan membuka pintu.

"Kamu semalem kenapa ? Kok bisa pingsan diluar"

"Hahh.. pingsan ? semalem aku pingsan ?" bicaraku dalam hati.

"Oh.. gak tahu ibu, terus siapa yang mindahin aku kedalam ?"

"Itu si Lutfy sama Yanuar.." sambil menunjuk ke kamar sebelah kamarku.
"Itu tadi ibu nyuruh Lutfy buat bawain makanan sama teh anget ke kamar kamu, apa sudah ada ?"

"Oh.. itu bu dimeja.."

"Yasudah cepet dimakan dulu.." Sambil kembali masuk ke rumahnya.

"Iyaa ibu, makasih banyak.."


Aku mulai mengerti sekarang. Apa yang aku alami semalam adalah nyata. Itu bukan mimpi. 
Dan cahaya itu.. Aku benar-benar melihatnya. Bahkan merasakannya. Tapi.. Cahaya apa itu ? Apa arti semua itu ?

aaaaaahh entahlah.. aku tak mau berspekulasi terlalu jauh. 
Cukup itu menjadi sebuah pengalaman!



"Plasst~





Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Rabu, 11 Desember 2013

Indonesia Rule The World

0 komentar
Kisah NYATA mahasiswa Indonesia di Australia : 


Suatu pagi kami menjemput client, seorang pengusaha asal Singapura degan logat bicaranya gaya melayu & english. Beliau berkata seperti ini: 

"your country is so rich!" (Negaramu sangat kaya!) 

Dalam hatiku : "Ah biasa banget denger kalimat itu



Tapi tunggu, dia berkata: 
"Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia,".  (Indonesia tidak butuh dunia, tapi dunia butuh indonesia)

"Everything can be found here in Indonesia, you don't need the world."  Lanjutnya.

Dalam hati aku berpikir "benar juga, Indonesia kan paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kacau".

dia terus berbicara...
"Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500rb org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yg beli orang-orang Indonesia, tidak peduli hargaselangit, laku keras...
Lihatlah Rumah Sakit kami, isinya Indonesia semua. Terus, kalian tau bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia masuk ke Singapura? 
Sangat terasa, we are nothing! ".

"Kalian tau kan kalo kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura & Malaysia? 
Kalian di Indonesia dengan mudah mendapat beras". 

"Lihatlah negara kalian, air bersih di mana-mana, dan liatlah negara kami, air bersih pun kami impor dari Malaysia".

"Saya ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis, karna pasirnya mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar, penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik China, si pabrik jual kembali seharga Rp. 30rb/kg".

"Kalian sadar tidak kalau negara-negara lain selalu takut mengembargo Indonesia!!!!!" 

"Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. 
Mereka takut kalau kalian manjadi mandiri, makanya tidak diembargo".

"Harusnya kalianlah yang meng-embargo diri kalian sendiri !!!"

Belilah pangan dari petani-petani kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri. 
Tak perlu impor kalau bisa produk sendiri. 

"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENGEMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!" (Indonesia akan mengatur dunia)




Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...

Senin, 18 November 2013

Terhenti Tanpa Memiliki

0 komentar
Pada pertukaran rasa yang tak seimbang, aku menaruh bimbang. Ketika meneruskan hanyalah berarti menambah perih pada luka lainnya, dan berhenti juga tak menyembuhkan apa-apa. Menaruh harap pada waktu yang akan menjawab, mungkin saja percuma, sebab hatimu sudah ada pemiliknya. Sedangkan aku, hanya tamu yang diundang pada sedikit kesempatan saja.

Belum genap memiliki, tapi hati ini seperti dipaksa berhenti mencintai. Harapan sudah mencapai menara tertinggi, tapi terjatuh karena tahu kau sudah ada yang memiliki. Kornea seperti tercelik pada realita. Tadinya pinta bergegas menyapa pencipta agar lekas menyatukan kita. Tapi doa-doa itu menabrak dinding negeri utopia, menyadarkanku bahwa seharusnya angan-angan berhenti disini saja agar tak menyakiti siapapun. Andai pertemuan kita tak berbentur pada garis segitiga yang menyatukan aku, kamu, lalu dia pada sudut-sudutnya.

Pada ketiba-tibaan datangnya sebuah rasa, aku memupuk asa. Seakan tidak peduli, bahwa bagian kosong di hatimu sudah ada yang menduduki. Juga tak ingin ambil pusing dengan kenyataan yang mengharuskan kita berada pada jalannya masing-masing. Mungkin sebenarnya ada garis tak kasat mata yang menghalangi agar aku tidak melangkah lebih jauh lagi. Namun aku memilih untuk berpura-pura tidak menyadari keberadaanya.



Rasa

R - A - S - A

Empat huruf yang biasa-biasa saja namun bisa mematahkan logika. Hati tidak pernah memilih kepada siapa ia diambilalih, yang aku tahu aku jatuh cinta pada pandangan pertama hingga seterusnya. Pada sebuah keramaian dan kamu menjadi pusat perhatian sedang aku hanya duduk di pojokkan, menyaksikanmu dari belakang.

Siapa sangka kamu kamu yang seperti lampu pada saat setelah turun hujan yang memanggil laron untuk menari di dekatnya malah menghampiriku, orang yang menyatu dalam bayang-bayang gelap keramaian. Kita pecah dalam perbincangan tentang banyak hal hingga kembali utuh dalam kata kenyamanan. Segalanya aku lakukan dengan beberapa kali melakukan penolakan terhadap hatiku sendiri, kamu telah bersamanya dan seharusnya aku tahu diri. Tapi kenyataannya hanya dengan tatapan tenang luar biasa pertahananku runtuh seketika.

Bukan salah hati, jika sedikit cinta mampu mengundang rindu setengah mati. Bukan pula salah hati, jika sedikit cinta kelak menjadi alasan ada rasa yang tersakiti. Nyatanya, cinta memang Tuhan ciptakan dengan mata yang buta arah. Bisa menuju siapapun, bisa terjatuh di manapun.

Sebenarnya aku sudah lelah menjatuhkan cinta pada hati yang salah. Aku juga ingin rasaku berbalas, bukan terus menerus berbatas. Harus meminta seperti apa lagi, agar hatiku yang masih kutitipkan padamu, bersedia pulang kembali? Karena setiapku membiarkan perasaan-perasaan ini tinggal, aku takut lukaku semakin kekal.

Padahal bukannya tak kucoba mendayung perahu gerakku keluar dari zona segitigamu, tapi setiap gerikmu merangkul rasaku untuk tetap disitu. Posisiku selalu serba salah. Di sisi diri, aku tak ingin kau dirangkul oleh orang yang salah. Karena hati ini bisa membahagiakanmu dengan berlipat kali dari yang ia beri. Tapi disisi hati, aku akan menjadi sangat salah jika berulah dengan merebutmu dari dia yang mencintaimu amat parah. Tak mungkin menumpukkan luka dengan sesuka demi kebahagiaanku semata. Pada akhirnya, aku akan meminum racun air mataku sendiri karena tak berdaya meraih kamu untuk berada disisi.

Sewujud cinta tak pernah tahu dengan pasti di mana ia semestinya berada. Karena bukankah ia tumbuh begitu saja? Ini bukan pilihannya jika kemudian ia berada di antara sepasang yang sedang sebenar-benarnya merindukan rasanya pulang. Ini di luar kemampuannya, jika ia justru menjadi sosok ketiga. Sepasang mata yang tanpa henti ia tatap, mungkin karena di situlah ia merasa sudah menemukan jawab. Hingga kemudian kenyataan menjadikannya lenyap. Kemanakah ia harus melangkah? Ketika untuk menetap ialah tidak mungkin, pun untuk meninggalkan hanyalah sebuah langkah yang begitu berat.

Saat seperti ini aku ahli mencari siapa yang salah, kali ini waktu jadi korbannya. Jika saja ia mempertemukan kita lebih dulu sebelum ada janji yang mempersatu atau setidaknya andai aku tahu ada hati yang mendoakannya selalu sebelum cinta ini menjadi terlalu. Jika kebahagiaan harus diciptakan maka bersamamu adalah ketidakmungkinan.

Begitu banyak pertanyaan terjun bebas ke kepalaku tanpa jawaban yang sejatinya aku tidak tahu. Yang aku tahu aku mencintaimu, tapi akan rumit dalam realita. Setiap hari aku harus menenangkan rindu yang berteriak mencari dimana tuannya, karena senyatanya dia tidak diaku siapa-siapa. Kamu bersamanya sejak kemarin hingga hari ini, sedang aku selalu menjadi sendal jepit yang meski nyaman namun tak akan pernah digunakan dalam acara-acara peringatan.

Kamu tahu aku ada, kamu mencariku saat bertengkar dengannya lalu aku dengan mati-matian harus menahan diri bahwa orang yang aku cintai sedang bercerita banyak tentang orang yang dia cintai. Lagi-lagi aku tidak berdaya, aku menurunkan kasta, jika mencintaimu sulit, maka ijinkan aku ada di saat kau sulit.

Setoples air mata telah kutampung dengan percuma, sebab tak akan memberi pengaruh apa-apa bagi hatimu yang hanya untuknya. Sepenggal harapan hati hanya ingin istirahat menanti, setelah berjuta hari menunggumu di sini. Mencintamu itu bukan penyesalan, namun nyatanya tak ada cinta yang tak ingin diberi balasan.

Yang kuingin kebahagiaan, seperti kala sepasang mataku menyaksikan kalian berduaan. Yang kuingin kepastian, tentang tarik menarik asa dan rasa yang seperti tak ada ujungnya. Yang kuingin cinta yang sederhana; cukup sederhana hingga aku tak perlu meminta apa-apa untuk dapat merasa bahagia, hingga aku tak perlu merasa kecewa sebab keinginan tak sejalan dengan kenyataan, hingga aku tahu rasanya dicinta tanpa perlu mengiba.

Biarkan perasaan ini perlahan mengikuti aliran tanpa terlihat sebagai kesalahan, karena menurutku ini bagian dari pelajaran dalam perjalanan. Pada siapapun ia takkan mungkin menurut, sampai waktu yang tepat membiarkan ia menyurut. Meski hati begitu mengingini, tapi aku tahu batas-batas yang tak bisa dipanjati. Entah siapa yang akan menggesermu dari segala ketetapan-ketetapan perasaan, tapi aku hanya bisa menyerahkannya pada Tuhan.



Aku sedang menunggu saat yang tepat untuk keluar dari segitigamu, lalu silahkan buatlah garis lurus agar dua sudut bersatu. Yah.. garis penemu untuk dia dan kamu. Bahagialah dengan kebahagiaanmu yang serba tanpa aku. Tersenyumlah selalu meski senyumanmu lahir di balik tangisanku..
















Untuk Kritik, Saran, dan Keluhan silahkan layangkan lewat post komentar dibawah ini, Thanks!
Read more...